Cara cegah kejahatan seksual anak
A
A
A
Sindonews.com - Orangtua diminta ajarkan anak tak mudah menerima sesuatu dari orang lain. Hal itu dinilai bisa mencegah kejahatan seksual terhadap anak yang mengiming-imingi korbannya dengan sesuatu.
"Anak jangan asal menerima sesuatu dari orang lain. Anak harus diajarkan untuk kritis tentang apapun. Jangan mudah diiming-imingi sesuatu oleh orang lain," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Farida Haryoko di Depok, Rabu (14/5/2014).
Selain itu, kata Farida, orangtua juga harus memperhatikan pergaulan anak dengan siapa dia bermain. Kemudian, perhatikan tingkah laku anak.
"Ortu dalam mengikuti pergaulan anak juga harus memperhatikan dengan siapa saja anak bermain. Kalau ada sikap yang berubah harus segera dideteksi, sekecil apapun itu," imbaunya.
Farida juga menambahkan, antara orangtua dan anak harus terbangun komunikasi yang baik. Selain itu, orangtua juga harus rajin tukar pikiran dengan wali murid di sekolah agar terus bisa memonitor perkembangan anak.
"Intinya harus banyak monitor, baik orangtua dengan sekolah, wali murid dan teman anak-anak mereka. Kuncinya, saling mengamati perilaku anak dan kenali perubahan tersebut," tutup.
"Anak jangan asal menerima sesuatu dari orang lain. Anak harus diajarkan untuk kritis tentang apapun. Jangan mudah diiming-imingi sesuatu oleh orang lain," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Farida Haryoko di Depok, Rabu (14/5/2014).
Selain itu, kata Farida, orangtua juga harus memperhatikan pergaulan anak dengan siapa dia bermain. Kemudian, perhatikan tingkah laku anak.
"Ortu dalam mengikuti pergaulan anak juga harus memperhatikan dengan siapa saja anak bermain. Kalau ada sikap yang berubah harus segera dideteksi, sekecil apapun itu," imbaunya.
Farida juga menambahkan, antara orangtua dan anak harus terbangun komunikasi yang baik. Selain itu, orangtua juga harus rajin tukar pikiran dengan wali murid di sekolah agar terus bisa memonitor perkembangan anak.
"Intinya harus banyak monitor, baik orangtua dengan sekolah, wali murid dan teman anak-anak mereka. Kuncinya, saling mengamati perilaku anak dan kenali perubahan tersebut," tutup.
(mhd)