Bentuk TPTAPB, anggota dibayar Rp12 juta
A
A
A
Sindonews.com - Meski baru dikukuhkan, Tim Penasehat Teknis Arsitektur Perkotaan dan Bangunan (TPTAPB) periode 2014-2017, memiliki gaji yang menggiurkan. Pasalnya, honor per orang mencapai Rp12 juta per bulan.
"Honor bulanan itu Rp12 juta per bulan per orang dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah), karena yang dibayar ini kan profesor, doktor bukan pegawai rendahan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai melantik TPTAPB periode 2014-2017, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Tetapi, kata Ahok, angka tersebut masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki para profesor dan doktor itu. Menurutnya, angka yang pantas untuk mereka adalah Rp46,1 juta.
"Sebenarnya untuk profesi seperti itu murah, biasanya mereka dibayar USD3.000 atau USD4.000, ya kalau kitakan semi pengabdianlah," katanya.
Ahok berharap, gaji itu cukup untuk menghargai mereka. Karena, dia menilai, hal ini juga untuk pembangunan DKI Jakarta kedepan.
"Kita naikan lah gajinya kan profesor. Kalau terlalu kecil kan nanti malas-malasan," ujarnya.
Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta I Putu Indiana mengungkapkan, TPTAPB adalah tim independen, karena berasal dari asosiasi yang memang ahli di bidang arsitektur.
"Ini ada ahli konstruksi bangunan Indonesia, himpunan arsitek Indonesia jadi dari semua itu ada orang yang top yang diwakili. Jadi independen sekali," katanya.
"Honor bulanan itu Rp12 juta per bulan per orang dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah), karena yang dibayar ini kan profesor, doktor bukan pegawai rendahan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai melantik TPTAPB periode 2014-2017, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Tetapi, kata Ahok, angka tersebut masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki para profesor dan doktor itu. Menurutnya, angka yang pantas untuk mereka adalah Rp46,1 juta.
"Sebenarnya untuk profesi seperti itu murah, biasanya mereka dibayar USD3.000 atau USD4.000, ya kalau kitakan semi pengabdianlah," katanya.
Ahok berharap, gaji itu cukup untuk menghargai mereka. Karena, dia menilai, hal ini juga untuk pembangunan DKI Jakarta kedepan.
"Kita naikan lah gajinya kan profesor. Kalau terlalu kecil kan nanti malas-malasan," ujarnya.
Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta I Putu Indiana mengungkapkan, TPTAPB adalah tim independen, karena berasal dari asosiasi yang memang ahli di bidang arsitektur.
"Ini ada ahli konstruksi bangunan Indonesia, himpunan arsitek Indonesia jadi dari semua itu ada orang yang top yang diwakili. Jadi independen sekali," katanya.
(mhd)