Pengunjung karaoke yang tewas Ketua LMP
A
A
A
Sindonews.com - Korban tewas setelah menenggak minuman keras di Karaoke D'Amour belakangan diketahui Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) R Bambang Sulistyo. Diduga keras, korban tewas akibat terlalu banyak mengkonsumsi miras.
Akibat peristiwa itu, pengelola Karaoke D’Amour di Jalan Jalur Sutera Kaveling 298, Kelurahan Paku Alam Kecamatan Serpong Utara, Alam Sutera, Kota Tangsel akan memperketat pengamanan.
Pengelola Karaoke D’Amour Herman mengklaim, pihaknya sudah menerapkan aturan. Tetapi, korban tewas akibat miras yang disuguhkan di tempat hiburan malam yang terdapat pemandu karaokenya.
"Peraturan tersebut di antaranya, tidak boleh membawa minuman dari luar, tidak boleh membawa senjata tajam dan obat-obatan terlarang. Korban waktu datang tidak ada yang aneh," katanya kepada wartawan di Tangerang, Rabu (7/5/2014).
Selain itu, petugas medis Ruumah Sakit Asshobirin di Serpong Haris mengatakan, pihaknya menerima korban sekira pukul 02.30 WIB. Tapi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Meski demikian, sambungnya, keluarga korban enggan melakukan autopsi. "Pas sampai di sini (RS) sudah meninggal dunia," katanya.
Pada pagi harinya, keluarga korban mendatangi RS untuk memastikan korban adalah keluarganya. Saat dilihat di kamar jenazah istri korban langsung menjerit.
"Jenazahnya langsung dibawa ke rumah korban sama keluarganya," tambahnya.
Akibat peristiwa itu, pengelola Karaoke D’Amour di Jalan Jalur Sutera Kaveling 298, Kelurahan Paku Alam Kecamatan Serpong Utara, Alam Sutera, Kota Tangsel akan memperketat pengamanan.
Pengelola Karaoke D’Amour Herman mengklaim, pihaknya sudah menerapkan aturan. Tetapi, korban tewas akibat miras yang disuguhkan di tempat hiburan malam yang terdapat pemandu karaokenya.
"Peraturan tersebut di antaranya, tidak boleh membawa minuman dari luar, tidak boleh membawa senjata tajam dan obat-obatan terlarang. Korban waktu datang tidak ada yang aneh," katanya kepada wartawan di Tangerang, Rabu (7/5/2014).
Selain itu, petugas medis Ruumah Sakit Asshobirin di Serpong Haris mengatakan, pihaknya menerima korban sekira pukul 02.30 WIB. Tapi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Meski demikian, sambungnya, keluarga korban enggan melakukan autopsi. "Pas sampai di sini (RS) sudah meninggal dunia," katanya.
Pada pagi harinya, keluarga korban mendatangi RS untuk memastikan korban adalah keluarganya. Saat dilihat di kamar jenazah istri korban langsung menjerit.
"Jenazahnya langsung dibawa ke rumah korban sama keluarganya," tambahnya.
(mhd)