Soal UN SMP dijamin bebas muatan politis
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA 2014 sempat tercoreng lantaran masuknya soal berbau unsur politis terkait biografi dan keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sementara Senin 5 Mei besok, siswa SMP sederajat bakal mengikuti pelaksanaan UN.
Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Rida Fahrudin berharap kasus tersebut tak akan terjadi pada pelaksanaan UN SMP. Ia pun sudah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
"Kami sudah tanyakan, dan Disdik Provinsi memastikan enggak ada soal berbau politik lagi, tetapi kami enggak tahu karena tidak melihat soalnya, tetapi kami dapatkan menurut keterangan Disdik Jawa Barat, tak ada lagi soal hubungannya sama politik," ungkapnya kepada wartawan di SMPN 3 Depok, Minggu (4/5/2014).
Rida menambahkan, terkait masalah kemungkinan beredarnya kunci jawaban, hal itu merupakan ulah oknum-oknum yang memanfaatkan momentum. Ia menilai kunci jawaban tersebut liar dan tak boleh dipercaya.
"Kebocoran kami antisipasi dengan pengawalan yang preventif dari mulai percetakan hingga distribusi, sampai ke sini dibuka dan disegel, kunci jawaban beredar itu pasti liar, oknum tertentu manfaatkan situasi dan sengaja dijual, siswa pun dilarang bawa HP dan hanya bawa alat tes serta alas dasar untuk mengerjakan soal UN," tegasnya.
Jika ada kerusakan atau soal yang tertukar, Rida memastikan soal tersebut akan diganti. Soal UN yang masih menjadi momok ketakutan siswa adalah mata pelajaran Matematika.
Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Rida Fahrudin berharap kasus tersebut tak akan terjadi pada pelaksanaan UN SMP. Ia pun sudah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
"Kami sudah tanyakan, dan Disdik Provinsi memastikan enggak ada soal berbau politik lagi, tetapi kami enggak tahu karena tidak melihat soalnya, tetapi kami dapatkan menurut keterangan Disdik Jawa Barat, tak ada lagi soal hubungannya sama politik," ungkapnya kepada wartawan di SMPN 3 Depok, Minggu (4/5/2014).
Rida menambahkan, terkait masalah kemungkinan beredarnya kunci jawaban, hal itu merupakan ulah oknum-oknum yang memanfaatkan momentum. Ia menilai kunci jawaban tersebut liar dan tak boleh dipercaya.
"Kebocoran kami antisipasi dengan pengawalan yang preventif dari mulai percetakan hingga distribusi, sampai ke sini dibuka dan disegel, kunci jawaban beredar itu pasti liar, oknum tertentu manfaatkan situasi dan sengaja dijual, siswa pun dilarang bawa HP dan hanya bawa alat tes serta alas dasar untuk mengerjakan soal UN," tegasnya.
Jika ada kerusakan atau soal yang tertukar, Rida memastikan soal tersebut akan diganti. Soal UN yang masih menjadi momok ketakutan siswa adalah mata pelajaran Matematika.
(mhd)