Rekrutmen karyawan disarankan jalani tes psikologi
A
A
A
Sindonews - Psikiater RSUD Depok dan RS Bunda Margonda dr Diana Papayungan SpKJ menilai berkaca pengalaman dari kasus Jakarta International School (JIS) bahwa setiap lembaga pendidikan wajib melakukan tes psikologi dalam rekrutmen karyawan.
Tes psikologi wajib dilakukan sekalipun untuk lowongan petugas kebersihan ataupun tenaga alih daya.
"Rekrutmen pegawai itu mutlak, walaupun outsourcing, diimbau pemeriksaan kejiwaan, pekerjaan apapun. Apalagi kalau pekerjaannya berhubungan dengan khalayak ramai. Seperti kasus JIS kan banyak berinteraksi dengan pelajar," katanya di Depok, Sabtu (3/5/2014).
Diana menambahkan dalam kasus JIS juga ada dugaan keterlibatan petugas kebersihan perempuan yang diduga mengalami gangguan kepribadian seolah senang melihat korban disiksa. Diana mensinyalir pelaku perempuan tersebut juga memiliki kelainan seksual.
"Nah pelaku perempuan, diduga dia pengidap penyimpangan seksual yang disebut vayaorisme,dimana dia sangat menikmati dan berfantasi seksual dengan cara menonton orang yang sedang melakukan aktivitas seksual," ungkapnya.
Diana menegaskan setiap rekrutmen pegawai di sektor apapun yang berhubungan dengan publik atau pendidikan agar diperiksakan kesehatan mentalnya oleh dokter psikiater. Sebab psikolog tak akan mampu membedakan mana yang mempunyai kecenderung gangguan jiwa.
Tes psikologi wajib dilakukan sekalipun untuk lowongan petugas kebersihan ataupun tenaga alih daya.
"Rekrutmen pegawai itu mutlak, walaupun outsourcing, diimbau pemeriksaan kejiwaan, pekerjaan apapun. Apalagi kalau pekerjaannya berhubungan dengan khalayak ramai. Seperti kasus JIS kan banyak berinteraksi dengan pelajar," katanya di Depok, Sabtu (3/5/2014).
Diana menambahkan dalam kasus JIS juga ada dugaan keterlibatan petugas kebersihan perempuan yang diduga mengalami gangguan kepribadian seolah senang melihat korban disiksa. Diana mensinyalir pelaku perempuan tersebut juga memiliki kelainan seksual.
"Nah pelaku perempuan, diduga dia pengidap penyimpangan seksual yang disebut vayaorisme,dimana dia sangat menikmati dan berfantasi seksual dengan cara menonton orang yang sedang melakukan aktivitas seksual," ungkapnya.
Diana menegaskan setiap rekrutmen pegawai di sektor apapun yang berhubungan dengan publik atau pendidikan agar diperiksakan kesehatan mentalnya oleh dokter psikiater. Sebab psikolog tak akan mampu membedakan mana yang mempunyai kecenderung gangguan jiwa.
(ysw)