Ditimpa kasus penganiayaan, STIP tetap ramai pendaftar
A
A
A
Sindonews.com - Meski kasus penganiayaan yang menewaskan mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, tak membuat gentar sebagian orang untuk jadi pelaut.
Seperty Aditya (19), pemuda yang baru lulus dari tingkat SMA itu datang ke STIP untuk mendaftar sebagai mahasiswa bari di sekolah itu. Ia mengaku tidak masalah dengan adanya senioritas di sekolah pelayaran tersebut.
Menurutnya, untuk menjadi seorang pelaut memang harus melewati rintangan yang berat seperti laut yang akan dihadapai para pelaut nantinya.
"Tidak masalah. Untuk jadi seorang pelaut harus melewati rintangan berat," ujar pemuda yang bercita-cita menjadi pelaut tersebut di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Senin (28/4/2014).
Hal senada dengan Aditya, Rusadi (19), diantar kakak kandungnya mendaftar di STIP. Ia tak gentar dengan adanya kasus penganiayaan menewaskan Dimas Dikita Handoko.
"Enggaklah ngapain takut, itu sudah biasa," katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, puluhan pemuda dan pemudi yang baru lulus SMA atau sederajat mendaftarkan dirinya di STIP milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu. Mereka datang secara bergerombol, adapula yang diantarkan kedua orangtuanya.
Baca:
STIP angkat tangan Dimas tewas
Seperty Aditya (19), pemuda yang baru lulus dari tingkat SMA itu datang ke STIP untuk mendaftar sebagai mahasiswa bari di sekolah itu. Ia mengaku tidak masalah dengan adanya senioritas di sekolah pelayaran tersebut.
Menurutnya, untuk menjadi seorang pelaut memang harus melewati rintangan yang berat seperti laut yang akan dihadapai para pelaut nantinya.
"Tidak masalah. Untuk jadi seorang pelaut harus melewati rintangan berat," ujar pemuda yang bercita-cita menjadi pelaut tersebut di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Senin (28/4/2014).
Hal senada dengan Aditya, Rusadi (19), diantar kakak kandungnya mendaftar di STIP. Ia tak gentar dengan adanya kasus penganiayaan menewaskan Dimas Dikita Handoko.
"Enggaklah ngapain takut, itu sudah biasa," katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, puluhan pemuda dan pemudi yang baru lulus SMA atau sederajat mendaftarkan dirinya di STIP milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu. Mereka datang secara bergerombol, adapula yang diantarkan kedua orangtuanya.
Baca:
STIP angkat tangan Dimas tewas
(mhd)