Kerabat kerap lihat bekas pukulan di tubuh Dimas

Senin, 28 April 2014 - 13:18 WIB
Kerabat kerap lihat...
Kerabat kerap lihat bekas pukulan di tubuh Dimas
A A A
Sindonews.com - Sejak belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Cilincing, Jakarta Utara, Dimas Dikita Handoko diketahui sering mendapatkan tindak kekerasan di sekolah itu.

Salah seorang kerabat, Zuraida (28), mengaku melihat bekas kekerasan di tubuh dan wajah korban. Kendati demikian, Dimas membantah hal itu sebagai kekerasan. Dimas mengatakan itu sebagai pembinaan senior kepada juniornya.

"Saat saya tanya, Dimas hanya mengaku, lebam dan jerawatnya pecah itu karena menerima pembinaan dari seniornya, antara lain dipukul dan ditonjok," ujar wanita yang biasa disapa Raida saat dihubungi wartawan, Senin (28/4/2014).

Anak pertama dari tiga bersaudara itu merupakan perantau dari Medan, Belawan, Sumatera Utara (Sumut). Sebagai sesama perantau dari kampung yang sama, Dimas menganggap Raida sebagai kakaknya sendiri.

"Kami ini di Jakarta datang sebagai perantau. Saya bekerja di Jakarta, dan kebetulan Dimas baru diterima di STIP Cilincing. Sudah seperti keluarga. Kami suka jalan-jalan bersama beberapa sepupu saya yang juga merantau di Jakarta," katanya.

Dimas dianiaya oleh tujuh senior di pemondokan seorang siswa di kawasan Kebon Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Dimas dipukuli karena dianggap tidak hormat kepada senior pada Jumat 25 April malam.

Pemukulan itu menyebabkan Dimas jatuh tak sadarkan diri hingga tewas saat dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu 26 April 2014.

Baca:
Polisi periksa tenaga pengajar dan pengelola STIP
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6663 seconds (0.1#10.140)