Puluhan kilometer jalan di Kabupaten Bogor seperti kubangan
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan kilometer jalan kabupaten di wilayah Kabupaten Bogor rusak parah. Kerusakan jalan tersebut tersebar hampir di 40 kecamatan di wilayah penyangga ibukota tersebut.
Salah satu contohnya di Kecamatan Gunung Putri, yaitu Jalan Wanaherang - Cikuda yang mengalami kerusakan parah jika hujan terjadi genangan seperti kubangan.
Selain itu Jalan Wanaherang - Cicadas dan Jalan Cagak Gunung Putri yang jika hujan turun, lubang akan tergenang seperti kolam ikan. Padahal jalan tersebut dekat dengan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas.
Adi (37) warga Cikeas, Nagrak menjelaskan, seharusnya Pemkab Bogor segera memperbaiki jalan yang rusak karena sudah hampir setahun jalan tersebut namun tidak juga diperbaiki.
Menurut dia, walaupun dekat dengan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun SBY tidak lewat jalan tersebut jika ingin ke Jakarta.
"Beliau (SBY) jika pulang pergi ke rumahnya lewat Jalan Alternatif Trans Yogie. Paling Ibu Ani Yudhoyono pernah lewat ke sini itupun satu tahun lalu waktu meninjau SD di Kecamatan Gunung Putri, " timpal dia.
Kerusakan jalan juga terjadi di Kecamatan Cibinong seperti Jalan Raya Pemda Cikaret dan Jalan Al Falah.
Di Kecamatan Citereup, Jalan Leuwi Nutug dan Jalan Lang Bau; di Kecamatan Rumpin, Jalan Raya Rumpin dan Jalan Prada Samlawi.
Sementara di Kecamatan Ciampea, Jalan Ciampea-Muara sedangkan di Ciseeng, salah satunya Jalan Putat Nutug.
Kondisi jalan-jalan tersebut hingga saat ini seperti kubangan karena belum ada perbaikan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor sebagai leading sektor penanggung jawab terhadap kerusakan jalan kabupaten di daerah ini.
Mantan Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman menegaskan, rusaknya jalan Kabupaten Bogor ini disebabkan rendahnya kualitas pengaspalan saat perbaikan atau rehabilitasi jalan yang dilakukan kontraktor di wilayah ini.
Penyebabnya karena uang proyek rehabilitasi jalan di Kabupaten Bogor disunat oleh sejumlah oknum tertentu di Pemkab Bogor yang bekerja sama dengan kontraktor tersebut.
Praktik kotor korupsi seperti itu, kata dia, memang sudah disidik aparat kejaksaan hingga diajukan ke meja hijau. Hasilnya memang mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Helmi Gustian sudah menjalani hukuman penjara.
Namun, kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor ini praktik korupsi seperti itu juga masih diterapkan hingga sekarang sehingga terkesan tak ada efek jera bagi para 'maling uang proyek' di Kabupaten Bogor ini.
"Ya anda bisa lihatkan dalam jalan-jalan di Kabupaten Bogor rusak sangat parah hingga saat ini, kalah dengan jalan di Kota Depok yang rata-rata masih mulus meski telah lama dibangun," timpal Karfat sapaan akrab Karyawan Faturachman.
Karenanya, lanjut Karfat, pimpinan BPK yang baru musti memerintahkan untuk melakukan audit investigasi terhadap semua proyek jalan di Kabupaten Bogor.
Agar nantinya hal tersebut bisa menjadi acuan bagi aparat penegak untuk menangkap para oknum tersebut sehingga bisa menimbulkan efek jera bagi mereka.
Salah satu contohnya di Kecamatan Gunung Putri, yaitu Jalan Wanaherang - Cikuda yang mengalami kerusakan parah jika hujan terjadi genangan seperti kubangan.
Selain itu Jalan Wanaherang - Cicadas dan Jalan Cagak Gunung Putri yang jika hujan turun, lubang akan tergenang seperti kolam ikan. Padahal jalan tersebut dekat dengan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas.
Adi (37) warga Cikeas, Nagrak menjelaskan, seharusnya Pemkab Bogor segera memperbaiki jalan yang rusak karena sudah hampir setahun jalan tersebut namun tidak juga diperbaiki.
Menurut dia, walaupun dekat dengan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun SBY tidak lewat jalan tersebut jika ingin ke Jakarta.
"Beliau (SBY) jika pulang pergi ke rumahnya lewat Jalan Alternatif Trans Yogie. Paling Ibu Ani Yudhoyono pernah lewat ke sini itupun satu tahun lalu waktu meninjau SD di Kecamatan Gunung Putri, " timpal dia.
Kerusakan jalan juga terjadi di Kecamatan Cibinong seperti Jalan Raya Pemda Cikaret dan Jalan Al Falah.
Di Kecamatan Citereup, Jalan Leuwi Nutug dan Jalan Lang Bau; di Kecamatan Rumpin, Jalan Raya Rumpin dan Jalan Prada Samlawi.
Sementara di Kecamatan Ciampea, Jalan Ciampea-Muara sedangkan di Ciseeng, salah satunya Jalan Putat Nutug.
Kondisi jalan-jalan tersebut hingga saat ini seperti kubangan karena belum ada perbaikan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor sebagai leading sektor penanggung jawab terhadap kerusakan jalan kabupaten di daerah ini.
Mantan Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman menegaskan, rusaknya jalan Kabupaten Bogor ini disebabkan rendahnya kualitas pengaspalan saat perbaikan atau rehabilitasi jalan yang dilakukan kontraktor di wilayah ini.
Penyebabnya karena uang proyek rehabilitasi jalan di Kabupaten Bogor disunat oleh sejumlah oknum tertentu di Pemkab Bogor yang bekerja sama dengan kontraktor tersebut.
Praktik kotor korupsi seperti itu, kata dia, memang sudah disidik aparat kejaksaan hingga diajukan ke meja hijau. Hasilnya memang mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Helmi Gustian sudah menjalani hukuman penjara.
Namun, kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor ini praktik korupsi seperti itu juga masih diterapkan hingga sekarang sehingga terkesan tak ada efek jera bagi para 'maling uang proyek' di Kabupaten Bogor ini.
"Ya anda bisa lihatkan dalam jalan-jalan di Kabupaten Bogor rusak sangat parah hingga saat ini, kalah dengan jalan di Kota Depok yang rata-rata masih mulus meski telah lama dibangun," timpal Karfat sapaan akrab Karyawan Faturachman.
Karenanya, lanjut Karfat, pimpinan BPK yang baru musti memerintahkan untuk melakukan audit investigasi terhadap semua proyek jalan di Kabupaten Bogor.
Agar nantinya hal tersebut bisa menjadi acuan bagi aparat penegak untuk menangkap para oknum tersebut sehingga bisa menimbulkan efek jera bagi mereka.
(sms)