KPAI curigai keterlibatan agen asing di JIS
KPAI curigai keterlibatan agen asing di JIS
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menuturkan, pihaknya menyayangkan penggunaan penyidik asing dalam kasus kejahatan seksual yang terjadi di JIS.
"Mereka (JIS) menanyakan terkait hal itu, tapi saya justru bilang kalau itu bukan lah ide yang baik," katanya ketika akan bertemu dengan pihak JIS, Selasa (22/4/2014).
Walaupun bentuknya tim independen, pihaknya khawatir hasilnya tidak bisa diumumkan ke publik. JIS sendiri berjanji, tim investigasi yang dibentuk akan bekerjasama dengan Polri.
"Kata mereka sih kerja bersama, tapi itu tetap bukan ide yang baik," tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, JIS belum memenuhi janji kepada keluarga korban pelecehan seksual. Janji tersebut antara lain belum memberikan pendamping psikologis untuk korban.
"Ada poin-poin yang belum dipenuhi yaitu pendampingan pskologis, terapi psikiater, pendampingan hukum, dan kesehatan ke rumah sakit," tegasnya.
Komitmen yang belum dipenuhi JIS tersebut membuat keluarga korban merasa tidak dihargai. Parahnya, komunikasi yang dijalin antara pihak JIS dengan keluarga korban hanya melalui email.
"Email itu berisi tentang daftar atau list psikolog yang harus dipilih keluarga korban, terkait kesehatan mental korban kedepannya," tuturnya.
Baca juga:
JIS libatkan agen asing, ada apa?
"Mereka (JIS) menanyakan terkait hal itu, tapi saya justru bilang kalau itu bukan lah ide yang baik," katanya ketika akan bertemu dengan pihak JIS, Selasa (22/4/2014).
Walaupun bentuknya tim independen, pihaknya khawatir hasilnya tidak bisa diumumkan ke publik. JIS sendiri berjanji, tim investigasi yang dibentuk akan bekerjasama dengan Polri.
"Kata mereka sih kerja bersama, tapi itu tetap bukan ide yang baik," tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, JIS belum memenuhi janji kepada keluarga korban pelecehan seksual. Janji tersebut antara lain belum memberikan pendamping psikologis untuk korban.
"Ada poin-poin yang belum dipenuhi yaitu pendampingan pskologis, terapi psikiater, pendampingan hukum, dan kesehatan ke rumah sakit," tegasnya.
Komitmen yang belum dipenuhi JIS tersebut membuat keluarga korban merasa tidak dihargai. Parahnya, komunikasi yang dijalin antara pihak JIS dengan keluarga korban hanya melalui email.
"Email itu berisi tentang daftar atau list psikolog yang harus dipilih keluarga korban, terkait kesehatan mental korban kedepannya," tuturnya.
Baca juga:
JIS libatkan agen asing, ada apa?
(ysw)
Explore More