Bentrok di Lapas Tangerang, tahanan terluka bungkam
A
A
A
Sindonews.com - Para korban bentrok tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang, di Jalan Pemuda Raya, Taman Makam Pahlawan Taruna, Kota Tangerang, enggan berbicara banyak mengenai latar belakang peristiwa yang terjadi sekira pukul 11.00 WIB siang tadi.
Salah seorang tahanan yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang Alfian alias Acay mengaku tidak mengetahui penyebab kericuhan tersebut. Acay mengaku tiba-tiba saja dia diserang oleh sekelompok narapidana hingga kepalanya bocor.
"Enggak ngerti saya, tahu-tahu dikeroyok. Kepala saya dihantam pakai batu," ujarnya singkat kepada para wartawan, Jumat (18/4/2014).
Selain Alfian, tahanan yang mengalami luka serius adalah Alexander. Dia ditusuk di pinggangnya. Sedangkan Reno mengaku dipukul di wajah dan bibirnya hingga luka. Mereka masih mendapat perawatan di ruang IGD RSUD Kabupaten Tangerang.
Sampai sore tadi pihak Lapas Pemuda Tangerang sendiri belum memberikan penjelasan terkait peristiwa kericuhan tersebut. Meski kericuhan sudah usai, tapi Lapas masih dijaga ketat aparat kepolisian dari Polres Metro Tangerang.
Informasi yang didapat, bentrok tersebut terjadi antara kelompok dari Ambon, warga narapidana asli Tangerang, dan warga negara asing asal Korea.
Salah seorang saksi mata yang berniat untuk mengunjungi kerabatnya di Lapas tersebut, yakni Dedi Purnomo menjelaskan, kericuhan tersebut sebenarnya terjadi sejak pagi hari. "Kelompok tahanan yang saling serang dari Blok B dan Blok D,” katanya.
Menurutnya, pada waktu kejadian tersebut beberapa anggota polisi sempat datang untuk melerai kericuhan tersebut. Namun saat masuk ke dalam Lapas, karena mendapat perlawanan dari tahanan. Akhirnya para petugas polisi langsung lari keluar.
"Tadinya petugas ingin menghentikan kericuhan. Tapi mereka langaung ditimpuki batu dan barang-barang lainnya. Lalu mereka ditarik mundur," kata Dedi.
Didapati dari tujuh orang, lima orang di antaranya adalah:
1. Renold Dianosa, luka bagian mulut.
2. Alek luka bagian pelipis.
3. Ace luka bagian sobek di kepala.
4. Renhard luka robek bagian muka sebelah kanan dan hidung memar.
5. Pegawai Lapas Sukarno Ali, luka robek bagian kepala.
Salah seorang tahanan yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang Alfian alias Acay mengaku tidak mengetahui penyebab kericuhan tersebut. Acay mengaku tiba-tiba saja dia diserang oleh sekelompok narapidana hingga kepalanya bocor.
"Enggak ngerti saya, tahu-tahu dikeroyok. Kepala saya dihantam pakai batu," ujarnya singkat kepada para wartawan, Jumat (18/4/2014).
Selain Alfian, tahanan yang mengalami luka serius adalah Alexander. Dia ditusuk di pinggangnya. Sedangkan Reno mengaku dipukul di wajah dan bibirnya hingga luka. Mereka masih mendapat perawatan di ruang IGD RSUD Kabupaten Tangerang.
Sampai sore tadi pihak Lapas Pemuda Tangerang sendiri belum memberikan penjelasan terkait peristiwa kericuhan tersebut. Meski kericuhan sudah usai, tapi Lapas masih dijaga ketat aparat kepolisian dari Polres Metro Tangerang.
Informasi yang didapat, bentrok tersebut terjadi antara kelompok dari Ambon, warga narapidana asli Tangerang, dan warga negara asing asal Korea.
Salah seorang saksi mata yang berniat untuk mengunjungi kerabatnya di Lapas tersebut, yakni Dedi Purnomo menjelaskan, kericuhan tersebut sebenarnya terjadi sejak pagi hari. "Kelompok tahanan yang saling serang dari Blok B dan Blok D,” katanya.
Menurutnya, pada waktu kejadian tersebut beberapa anggota polisi sempat datang untuk melerai kericuhan tersebut. Namun saat masuk ke dalam Lapas, karena mendapat perlawanan dari tahanan. Akhirnya para petugas polisi langsung lari keluar.
"Tadinya petugas ingin menghentikan kericuhan. Tapi mereka langaung ditimpuki batu dan barang-barang lainnya. Lalu mereka ditarik mundur," kata Dedi.
Didapati dari tujuh orang, lima orang di antaranya adalah:
1. Renold Dianosa, luka bagian mulut.
2. Alek luka bagian pelipis.
3. Ace luka bagian sobek di kepala.
4. Renhard luka robek bagian muka sebelah kanan dan hidung memar.
5. Pegawai Lapas Sukarno Ali, luka robek bagian kepala.
(hyk)