Polda: Belum ada korban lain yang melapor
A
A
A
Sindonews.com - Sejauh ini, Polda Metro Jaya masih menanganai satu laporan terkait pencabulan yang menimpa bocah yang bersekolah di Jakarta International School (JIS).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menuturkan, sampai saat ini pihaknya baru mendapatkan satu laporan terkait kasus ini.
"Kalau memang ada korban lainnya maka kami terbuka menerima laporan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/4/2014).
Dia melanjutkan, penyelidikan masih fokus pada dua tersangka. Sementara, untuk kedua terduga lainnya masih menunggu alat bukti lainnya.
Menurutnya, kesulitan yang dihadapi adalah korbannya yang masih anak-anak sehingga pemeriksaan juga harus dengan tehnik yang sedikit berbeda.
"Kita lakukan pemeriksaan yang sifatnya membuka keterangan terhadap korban," tuturnya.
Bahkan, dalam penetapan tersangka yang pertama. Penyidik terpaksa melakukan pengecekan labolatorium yang akhirnya menemukan adanya bakteri yang identik dengan pelaku.
Menurutnya, awalnya memang tiga orang namun yang identik dengan bakteri tersebut hanya dua orang yaitu Agun Kurniawan dan Virgiawan Amin.
Baca juga:
Korban pelecehan seksual di JIS bertambah?
Psikolog: Pelecehan seks di sekolah memprihatinkan
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menuturkan, sampai saat ini pihaknya baru mendapatkan satu laporan terkait kasus ini.
"Kalau memang ada korban lainnya maka kami terbuka menerima laporan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/4/2014).
Dia melanjutkan, penyelidikan masih fokus pada dua tersangka. Sementara, untuk kedua terduga lainnya masih menunggu alat bukti lainnya.
Menurutnya, kesulitan yang dihadapi adalah korbannya yang masih anak-anak sehingga pemeriksaan juga harus dengan tehnik yang sedikit berbeda.
"Kita lakukan pemeriksaan yang sifatnya membuka keterangan terhadap korban," tuturnya.
Bahkan, dalam penetapan tersangka yang pertama. Penyidik terpaksa melakukan pengecekan labolatorium yang akhirnya menemukan adanya bakteri yang identik dengan pelaku.
Menurutnya, awalnya memang tiga orang namun yang identik dengan bakteri tersebut hanya dua orang yaitu Agun Kurniawan dan Virgiawan Amin.
Baca juga:
Korban pelecehan seksual di JIS bertambah?
Psikolog: Pelecehan seks di sekolah memprihatinkan
(ysw)