Hendak tawuran, puluhan pelajar ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Diduga hendak melakukan tawuran, puluhan pelajar SMK Bina Warga, Bogor diamankan Polsek Sukmajaya, Depok. Mereka ditangkap ketika bergerombol di Jalan Raya Bogor tepatnya di depan Hotel Uli Arta Jalan Raya Bogor KM 38 Cilodong.
“Kami melihat ada indikasi ke arah tawuran. Ada petugas yang melihat mereka kejar-kejaran dengan siswa sekolah lain,” kata Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo, Rabu (16/4/2014).
Dirinya mengungkapkan pihaknya menemukan gerombolan siswa yang turun dari sebuah truk. Kemudian pelajar berkumpul di dekat pom bensin.
Indikasi tawuran terlihat ketika salah satu siswa SMK tersebut hendak mengejar siswa lain yang melintas.
“Atas dasar itu kami amankan mereka dan lakukan introgasi,” ungkapnya.
Agus mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan adanya senjata tajam dan minuman keras.
Namun, pihaknya tetap melakukan pengecekan dan menghubungi orangtua siswa. Kemudian para siswa dikembalikan kepada orangtua setelah mendapat pembinaan pihaknya.
Sementara itu, Janter Ferdiansyah (17), salah satu pelajar mengaku, dirinya akan ke rumah teman untuk merayakan hari terakhir ujian nasional.
Dia beralasan hendak ke rumah temannya untuk masak-masak dan mengumpulkan uang Rp10 ribu per orang untuk beli beras.
“Enggak mau tawuran, karena tadi cuma kumpul saja. Saya juga enggak bawa senjata tajam, hanya sweater dan alat tulis,” akunya.
“Kami melihat ada indikasi ke arah tawuran. Ada petugas yang melihat mereka kejar-kejaran dengan siswa sekolah lain,” kata Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo, Rabu (16/4/2014).
Dirinya mengungkapkan pihaknya menemukan gerombolan siswa yang turun dari sebuah truk. Kemudian pelajar berkumpul di dekat pom bensin.
Indikasi tawuran terlihat ketika salah satu siswa SMK tersebut hendak mengejar siswa lain yang melintas.
“Atas dasar itu kami amankan mereka dan lakukan introgasi,” ungkapnya.
Agus mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan adanya senjata tajam dan minuman keras.
Namun, pihaknya tetap melakukan pengecekan dan menghubungi orangtua siswa. Kemudian para siswa dikembalikan kepada orangtua setelah mendapat pembinaan pihaknya.
Sementara itu, Janter Ferdiansyah (17), salah satu pelajar mengaku, dirinya akan ke rumah teman untuk merayakan hari terakhir ujian nasional.
Dia beralasan hendak ke rumah temannya untuk masak-masak dan mengumpulkan uang Rp10 ribu per orang untuk beli beras.
“Enggak mau tawuran, karena tadi cuma kumpul saja. Saya juga enggak bawa senjata tajam, hanya sweater dan alat tulis,” akunya.
(ysw)