Kemendikbud akan panggil JIS terkait pencabulan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) akan memanggil pihak Jakarta Internasional School (JIS) terkait pencabulan di area sekolah itu.
Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan itu untuk meminta keterangan kasus pelecehan seksual yang dilakukan pegawai kebersihan sekolah itu. Dia meminta, agar sekolah internasional terkemuka itu menjelaskan kronologi kasus tersebut.
"Kita tentunya tidak ingin kasus serupa terjadi lagi. Pemanggilan ini untuk mencegah supaya tidak terjadi korban lain," kata wanita yang biasa dipanggil Reni kepada wartawan, Rabu (16/4/2014).
Dia berharap, surat pemanggilan itu bisa segera dilayangkan. Namun, pihaknya mengaku belum tahu pasti kapan. Mengingat saat ini pihak kementerian sedang berfokus pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
"Sesditjen saat ini sedang di luar kota. Saya berharap surat sudah dikirim," imbuhnya yang juga psikolog dari Universitas Indonesia (UI) ini.
Dia menambahkan, kasus ini tidak sepenuhnya merupakan kesalahan sekolah. Yang perlu didalami juga, kata dia, ada pengaruh pola asuh orangtua.
"Kesannya pola asuhortu korban permissive. Hubungan anak dengan ortu kurang hangat, ada kesan cuek," ujarnya.
Baca:
Sekolah harus bisa bertanggung jawab
Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan itu untuk meminta keterangan kasus pelecehan seksual yang dilakukan pegawai kebersihan sekolah itu. Dia meminta, agar sekolah internasional terkemuka itu menjelaskan kronologi kasus tersebut.
"Kita tentunya tidak ingin kasus serupa terjadi lagi. Pemanggilan ini untuk mencegah supaya tidak terjadi korban lain," kata wanita yang biasa dipanggil Reni kepada wartawan, Rabu (16/4/2014).
Dia berharap, surat pemanggilan itu bisa segera dilayangkan. Namun, pihaknya mengaku belum tahu pasti kapan. Mengingat saat ini pihak kementerian sedang berfokus pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
"Sesditjen saat ini sedang di luar kota. Saya berharap surat sudah dikirim," imbuhnya yang juga psikolog dari Universitas Indonesia (UI) ini.
Dia menambahkan, kasus ini tidak sepenuhnya merupakan kesalahan sekolah. Yang perlu didalami juga, kata dia, ada pengaruh pola asuh orangtua.
"Kesannya pola asuhortu korban permissive. Hubungan anak dengan ortu kurang hangat, ada kesan cuek," ujarnya.
Baca:
Sekolah harus bisa bertanggung jawab
(mhd)