Kekurangan soal, UN di Tangsel molor
A
A
A
Sindonews.com - Akibat kurangnya soal ujian nasional (UN), belasan siswa kelas XII jurusan Bahasa di SMA Santa Ursula, Kota Tangerang Selatan terpaksa menunda ujian dihari pertamanya ini.
"Soal Bahasa Indonesia untuk siswa jurusan Bahasa Indonesia tidak ada dalam paket soal, adanya soal Bahasa Indonesia untuk Jurusan IPA dan IPS," kata Koordinator Pengawas UN UIN, Yayan Sopian, Senin (14/4/2014).
Akibatnya para siswa harus menunggu beberapa waktu disaat pengawas UN, serta Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel mencari solusi masalah ini.
"Disdik langsung menuju sekolah Pahoa di Kabupaten Tangerang, sekolah swasta terdekat yang juga miliki jurusan bahasa untuk meminta soal dan difotocopy, karena di Tangsel hanya Ursula yang punya jurusan bahasa," tuturnya lagi.
Belasan siswa kelas XII jurusan bahasa di SMA Santa Ursula ini baru bisa mengerjakan soal UN sekitar pukul 08.30 atau satu jam lebih telat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Sementara ituan Kadindik Kota Tangsel, Mathodah yang juga meninjau sekolah tersebut mengakui bahwa memang adanya kekurangan soal .
"Kami langsung buat berita acara dan mengambil langkah antisipasi agar para siswa tidak terganggu secara psikologinya," kata Mathodah.
"Soal Bahasa Indonesia untuk siswa jurusan Bahasa Indonesia tidak ada dalam paket soal, adanya soal Bahasa Indonesia untuk Jurusan IPA dan IPS," kata Koordinator Pengawas UN UIN, Yayan Sopian, Senin (14/4/2014).
Akibatnya para siswa harus menunggu beberapa waktu disaat pengawas UN, serta Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel mencari solusi masalah ini.
"Disdik langsung menuju sekolah Pahoa di Kabupaten Tangerang, sekolah swasta terdekat yang juga miliki jurusan bahasa untuk meminta soal dan difotocopy, karena di Tangsel hanya Ursula yang punya jurusan bahasa," tuturnya lagi.
Belasan siswa kelas XII jurusan bahasa di SMA Santa Ursula ini baru bisa mengerjakan soal UN sekitar pukul 08.30 atau satu jam lebih telat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Sementara ituan Kadindik Kota Tangsel, Mathodah yang juga meninjau sekolah tersebut mengakui bahwa memang adanya kekurangan soal .
"Kami langsung buat berita acara dan mengambil langkah antisipasi agar para siswa tidak terganggu secara psikologinya," kata Mathodah.
(ysw)