Kiwil tersangka pembunuh Ratu mengaku pacar korban
A
A
A
Sindonews.com - Setelah diperiksa intensif, akhirnya Nawawi alias Kiwil tersangka pembunuh Ratu Heryani (40) PNS Kabupaten Bogor mengaku kalau dirinya berpacaran dengan korban.
Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan menegaskan, Nawawi berkenalan dengan Ratu pada bulan November 2013 melalui Facebook. Keduanya mulai bertemu serta menjalin kasih satu bulan kemudian.
"Mereka sudah beberapa kali bertemu, dan Nawawi mengaku berpacaran dengan korban," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/4/2014).
Untuk pembunuhannya, pelaku mengaku spontan karena kesal setelah uang yang dijanjikan oleh korban tidak diberikan. Sebelumnya, korban berjanji memberikan uang Rp5 juta.
Sebelum terbunuh, korban dan pelaku sempat berkeliling kota serang. Ketika di Jalan Kp Kadeleman, Serang, Banten, keduanya cekcok karena korban tidak memberikan uang yang dijanjikan dengan alasan tidak memiliki uang.
"Tersangka langsung emosi kemudian kain kerudungnya ditarik sama Nawawi hingga menjerat leher korban," jelasnya.
Mendapat perlakuan tersebut korban kemudian berteriak, namun pelaku langsung membangunkan Heri yang ketika itu sedang tertidur di kursi belakang. Nawawi kemudian menyuruh Heri untuk memegangi korban hingga akhirnya tewas.
Sebelum meninggalkan korban, pelaku terlebih dahulu mempreteli harta korban seperti dua cincin emas, ponsel, tas dan dompet korban.
"Cincinnya dijual Rp8 juta, di dompetnya ada uang Rp400 ribu," tukasnya.
Dari tangan pelaku petugas menyita sepasang sepatu, baterai ponsel. Pelaku dikenakan pasal 338 KUHP terkait dengan pembunuhan dengan ancaman kurungan penjara selama 20 tahun.
Baca juga:
PNS tewas dalam mobil diduga dibunuh
Pembunuh PNS Bogor ditangkap di Jateng
Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan menegaskan, Nawawi berkenalan dengan Ratu pada bulan November 2013 melalui Facebook. Keduanya mulai bertemu serta menjalin kasih satu bulan kemudian.
"Mereka sudah beberapa kali bertemu, dan Nawawi mengaku berpacaran dengan korban," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/4/2014).
Untuk pembunuhannya, pelaku mengaku spontan karena kesal setelah uang yang dijanjikan oleh korban tidak diberikan. Sebelumnya, korban berjanji memberikan uang Rp5 juta.
Sebelum terbunuh, korban dan pelaku sempat berkeliling kota serang. Ketika di Jalan Kp Kadeleman, Serang, Banten, keduanya cekcok karena korban tidak memberikan uang yang dijanjikan dengan alasan tidak memiliki uang.
"Tersangka langsung emosi kemudian kain kerudungnya ditarik sama Nawawi hingga menjerat leher korban," jelasnya.
Mendapat perlakuan tersebut korban kemudian berteriak, namun pelaku langsung membangunkan Heri yang ketika itu sedang tertidur di kursi belakang. Nawawi kemudian menyuruh Heri untuk memegangi korban hingga akhirnya tewas.
Sebelum meninggalkan korban, pelaku terlebih dahulu mempreteli harta korban seperti dua cincin emas, ponsel, tas dan dompet korban.
"Cincinnya dijual Rp8 juta, di dompetnya ada uang Rp400 ribu," tukasnya.
Dari tangan pelaku petugas menyita sepasang sepatu, baterai ponsel. Pelaku dikenakan pasal 338 KUHP terkait dengan pembunuhan dengan ancaman kurungan penjara selama 20 tahun.
Baca juga:
PNS tewas dalam mobil diduga dibunuh
Pembunuh PNS Bogor ditangkap di Jateng
(ysw)