Polda kurang personel, kasus harus diusut tuntas

Selasa, 01 April 2014 - 08:10 WIB
Polda kurang personel,...
Polda kurang personel, kasus harus diusut tuntas
A A A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya membantah jika membiarkan tersangka dalam kasus pembunuhan yang masih berkeliaran bebas. Karena, hingga saat ini Polda terus melakukan pengejaran.

"Semua kasusnya masih dalam penanganan penyidik tidak ada yang dilepas," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, 31 Maret 2014.

Dia juga mengakui, wilayah perbatasan ibu kota rawan kriminalitas. Polisi kesulitan mengatasi masalah ini karena jumlah personelnya kurang. Apalagi banyak titik blank spot yang telah dipelajari pelaku kejahatan. Mereka juga sudah paham ke mana harus melarikan diri.

Kriminolog dari Universitas Asyafiah Masriadi Pasaribu menegaskan, banyaknya kejahatan terkait dengan korban wanita dikarenakan ada beberapa hal.

Masalah ekonomi, karena banyak kejahatan terjadi disebabkan pola komsumtif masyarakat perkotaan. "Jadi banyak juga yang tidak mengukur pola hidupnya," katanya.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pemahaman terhadap agama di masyarakat sudah mulai menurun. Hingga akhirnya, bukan kesabaran yang dipertahankan melainkan justru kemarahan.

"Dalam hidup ini kalau pemahaman itu ada maka konflik di rumah tangga itu tidak ada. Pola hidup mewah dan masalah itu timbul dari kita senidiri juga," tegasnya.

Dia berharap, pihak kepolisian juga bekerja secara profesional untuk segera mengungkap kasus-kasus tersebut. "Mungkin di lapangan ada kendala yang dihadapi. Selain itu, personel terbatas juga bisa dimaklumi, namun kita berharap seluruh kasus terungkap," tukasnya.

Dari data yang dihimpun ada beberapa kasus terhadap wanita di antaranya adalah, Ratu Heriyani (40), Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, tewas dibunuh. Ratu Heriyani ditemukan tewas dalam mobilnya di pinggir Jalan Raya Serang, Balaraja, Tangerang pada Rabu 26 Maret 2014. Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang di jok tengah mobil. Dia dibunuh oleh orang dekatnya.

Warga negara asing asal Korsel Kim Jeung Sim (51), tewas dibunuh oleh mantan sopirnya, Albeno Sion Pariulian Sarumpaet. Wanita itu dihabisi di kediamannya, Perumahan Kemang Pratama 2, Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Setelah dibunuh, korban kemudian dimutilasi dan tubuhnya dibuang di daerah Cianjur, Jawa Barat, pada 16 Maret lalu.

Ade Sara Angelina Suroto, mahasiswi Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara, juga meregang nyawa di tangan orang terdekatnya. Dia dianiaya sampai tewas oleh sejoli yang juga temannya, yakni Hafitd dan Assyifa.

Jasad Ade ditemukan pertama kali oleh petugas derek jalan tol Rabu pagi, 5 Maret 2014. Hafitd mengaku sakit hati karena Ade tak mau ditemui dan dihubungi. Dia kemudian mengajak pacarnya Assyifa ikut dalam pembunuhan tersebut.

Baca:

IPW: Polda perlu kerja keras
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8762 seconds (0.1#10.140)