Misteri dibalik Jembatan Panus Depok

Senin, 03 Maret 2014 - 18:19 WIB
Misteri dibalik Jembatan Panus Depok
Misteri dibalik Jembatan Panus Depok
A A A
Sindonews.com - Bagi masyarakat yang melintasi Jembatan Panus di Depok, pasti sudah tak asing dengan kisah Eti, mahluk gaib yang kerap menampakan diri di jembatan tersebut.

Namun warga sekitar meyakini kalau sosok Eti merupakan hantu baik yang tidak akan menggangu warga sekitar. Bahkan sebaliknya, hantu ini pernah menolong seorang wanita yang nyaris menjadi korban perbuatan asusila di bawah jembatan yang dibangun pada tahun 1937.

Cucu Stephanus, Welly Leander banyak bercerita tentang kisah sejarah dan unsur mistis yang ada di jembatan Panus. Maklum saja, Welly merupakan generasi ketiga pembangun jembatan tersebut.

Pembangunan Jembatan Panus dilakukan sekira tahun 1937 oleh warga pribumi. Saat itu, Belanda menginginkan jalur penghubung untuk membawa hasil bumi dari Depok dua sampai Simpangan.

"Pembuatannya dahulu mandornya Opa (kakek) saya, bapak dari ibu saya. Stephanus Jonathan. Opa saya bukan keturunan Belanda, penduduk asli Betawi Depok," terangnya.

Saat dibangun, lanjutnya, campuran pasir dan batu yang diolah oleh orang Belanda ini memang terkenal kekuatannya. Bahkan, jembatan ini satu-satunya yang saat itu dibuat dengan beton.

"Kuat karena pembuatannya dari pasir sama semen pakai kapur, pakai batu-batu kali. Tukang-tukangnya pribumi, mandornya di sini yakni Opa saya. Tujuannya memang untuk transportasi antara Depok dua sampai Simpangan untuk akses berdagang, juga ke pasar lama dan stasiun Depok," jelasnya.

Namun, jembatan Panus yang merupakan salah satu situs sejarah, tak lepas dari cerita misteri. Dimulai dari tumbal kepala manusia saat pembangunannya, hingga penampakan seorang wanita berbaju putih pada malam hari.

"Saya memang tak mendengar langsung, tetapi saat kecil saya dengar cerita, ada korban kepala manusia," paparnya.

Dibalik tumbal kepala, ada juga kisah misteri tebntang kematian seorang dara Depok bernama Eti. Pada tahun 1950-an, Eti bunuh diri meloncat dari jembatan tersebut karena tak kuat diputus cinta oleh kekasihnya.

"Ada penampakan seorang wanita pakai baju putih di jembatan, tapi saya tidak pernah lihat," ungkapnya.

Namun sosok penampakan Eti justru dipercaya sebagai arwah yang baik. Berawal saat tahun 1980-an, seorang wanita hendak diperkosa di bawah jembatan Panus. Namun saat hendak disetubuhi, wanita ini mendapatkan bisikan yang dipercaya arwah Eti, agar terjun saja ke sungai. Arwah tersebut berjanji melindunginya.

"Sedang banjir-banjirnya saat itu. Cewek itu nekat loncat ke sungai Ciliwung. Dari pohon bambu berenang 20 meter telanjang bulat muncul di rumahnya Pak Diding, perempuan itu pun selamat. Langsung lelaki itu (pelaku) dikeroyok warga, dan dibawa ke kantor polisi," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4377 seconds (0.1#10.140)