Marak kriminal, polisi pantau Monas
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya tindak kriminal di kawasan Monas membuat pihak kepolisian gerah. Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian dengan berbagai instansi akan melakukan monitoring di kawasan yang menjadi ikon ibu kota negara tersebut.
Kapolsek Gambir AKBP Agung Marlianto mengatakan, setelah diadakan koordinasi dengan pihak pemerintah dalam hal ini UPT Pertamanan, serta pihak TNI, pihaknya memetakan tiga masalah mendasar di kawasan Monas.
Pertama adalah masalah pedagang. Kedua, masalah tindak kriminalitas. Terakhir adalah peran oknum baik dari TNI dan Polri yang mendukung pelanggaran di kawasan Monas.
Agung Marlianto mengatakan, idealnya kawasan Monas harus steril dari pedagang, untuk itu pihaknya menggandeng pemerintah untuk berkoordinasi melakukan penertiban kepada pedagang.
Sebab menurutnya tidak sedikit laporan terkait pedagang yang kerap melakukan pemaksaan terhadap pengunjung Monas.
Terkait tindak kriminal, Agung mengatakan mulai dari pemalakan hingga pencurian aset negara terjadi di kawasan Monas. Contohnya beberapa pagar Monas banyak yang dilaporkan mennghilang.
Terkait adanya oknum TNI dan Polri yang kerap berulah, Agung masih menelusuri. Dirinya membenarkan tentang adanya oknum yang berkepentingan di kawasan Monas. Namun untuk keterlibatannya sendiri masih didalami, apakah hanya mendukung para pedagang ataupun mendukung hal lain.
"Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar kawasan Monas bisa nyaman lagi," ujarnya, Selasa (18/2/2014).
Koordinasi dilakukan juga kepada Garnisun dan Pom Dam Jaya. Ini dilakukan lantaran kawasan tersebut merupakan kawasan yang sangat strategis.
"Tingkat kriminal Monas saat ini sangat menghawatirkan, saat ini Monas menjadi sorotan utama jajaran kepolisian agar bisa terbebas dari tindak kriminal," ucap Agung.
Sementara itu Firdaus Rasyid Kasie Prasarana dan Sarana UPT Taman Monas mengatakan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Polri dan TNI untuk menjaga keamanan Monas. Namun keamanan Monas bukan sepenuhnya tanggung jawab dari UPT saja, dari warga sendirilah tingkat keamanan itu tercipta.
"Dalam menjaga keamanan itu kita sudah menggandeng Polri dan TNI untuk menjaga keamanan," tungkas Firdaus.
Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, tindak kejahatan itu juga terbagi menjadi dua waktu. Pertama berasal dari pedagang yang kerap membawa senjata jatam yang beroperasi pada pukul 17.00-21.00 WIB.
Kemudian dua kelompok lainnya yaitu preman serta oknum baik dari Polisi dan TNI yang berpoerasi pada pukul 21.00 sampai pukul 03.00 WIB.
"Ke depan proses pengamanan Monas akan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri," tuturnya.
Kapolsek Gambir AKBP Agung Marlianto mengatakan, setelah diadakan koordinasi dengan pihak pemerintah dalam hal ini UPT Pertamanan, serta pihak TNI, pihaknya memetakan tiga masalah mendasar di kawasan Monas.
Pertama adalah masalah pedagang. Kedua, masalah tindak kriminalitas. Terakhir adalah peran oknum baik dari TNI dan Polri yang mendukung pelanggaran di kawasan Monas.
Agung Marlianto mengatakan, idealnya kawasan Monas harus steril dari pedagang, untuk itu pihaknya menggandeng pemerintah untuk berkoordinasi melakukan penertiban kepada pedagang.
Sebab menurutnya tidak sedikit laporan terkait pedagang yang kerap melakukan pemaksaan terhadap pengunjung Monas.
Terkait tindak kriminal, Agung mengatakan mulai dari pemalakan hingga pencurian aset negara terjadi di kawasan Monas. Contohnya beberapa pagar Monas banyak yang dilaporkan mennghilang.
Terkait adanya oknum TNI dan Polri yang kerap berulah, Agung masih menelusuri. Dirinya membenarkan tentang adanya oknum yang berkepentingan di kawasan Monas. Namun untuk keterlibatannya sendiri masih didalami, apakah hanya mendukung para pedagang ataupun mendukung hal lain.
"Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar kawasan Monas bisa nyaman lagi," ujarnya, Selasa (18/2/2014).
Koordinasi dilakukan juga kepada Garnisun dan Pom Dam Jaya. Ini dilakukan lantaran kawasan tersebut merupakan kawasan yang sangat strategis.
"Tingkat kriminal Monas saat ini sangat menghawatirkan, saat ini Monas menjadi sorotan utama jajaran kepolisian agar bisa terbebas dari tindak kriminal," ucap Agung.
Sementara itu Firdaus Rasyid Kasie Prasarana dan Sarana UPT Taman Monas mengatakan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Polri dan TNI untuk menjaga keamanan Monas. Namun keamanan Monas bukan sepenuhnya tanggung jawab dari UPT saja, dari warga sendirilah tingkat keamanan itu tercipta.
"Dalam menjaga keamanan itu kita sudah menggandeng Polri dan TNI untuk menjaga keamanan," tungkas Firdaus.
Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, tindak kejahatan itu juga terbagi menjadi dua waktu. Pertama berasal dari pedagang yang kerap membawa senjata jatam yang beroperasi pada pukul 17.00-21.00 WIB.
Kemudian dua kelompok lainnya yaitu preman serta oknum baik dari Polisi dan TNI yang berpoerasi pada pukul 21.00 sampai pukul 03.00 WIB.
"Ke depan proses pengamanan Monas akan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri," tuturnya.
(hyk)