Ahok bocorkan rahasia Lasro Marbun
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama memaparkan alasan ditunjuknya mantan Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortala), Lasro Marbun menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta.
Ia menilai, Lasro sebagai orang yang berpengalaman dalam hal organisasi, membuat sistem dan menyusun orang selama di Dinas di Ortala.
Karena itu yang bersangkutan ditekankan tidak hanya fokus pada sistem pengajaran, tapi mampu merubah stuktur pendidikan ke arah yang lebih tepat dan efisien.
"Misalnya pendidikan SD, SMP apakah mau dipisah atau digabung. Kadisdik yang baru lebih mengerti nanti," katanya di Balai Kota, Jumat (14/2/2014).
Selain itu, lanjut Ahok, Lasro Marbun, juga dinilai mampu menyeleksi kepala sekolah, pengawas serta bagaimana cara memonitor mereka sesuai dengan jabatan yang diemban sebelumnya.
"Dia jago nyusun orang, makanya ditugaskan membuat sistem. Wakilnya kita sandingkan dengan orang pendidikan. Tapi orang pendidikan kan enggak bisa buat sistem," ujarnya.
Ahok menilai Dinas Pendidikan semasa dijabat Taufik Yudi Mulyanto tidak bisa merubah sistem pendidikan karena melihat segala persoalan dari dalam, bukan dari luar.
Karena itu, pejabat eselon II yang kini dimutasi ke TGUPP itu diharapkan bisa melihat suatu permasalahan dari luar.
Baca juga:
Jokowi rombak pejabat eselon II
Ia menilai, Lasro sebagai orang yang berpengalaman dalam hal organisasi, membuat sistem dan menyusun orang selama di Dinas di Ortala.
Karena itu yang bersangkutan ditekankan tidak hanya fokus pada sistem pengajaran, tapi mampu merubah stuktur pendidikan ke arah yang lebih tepat dan efisien.
"Misalnya pendidikan SD, SMP apakah mau dipisah atau digabung. Kadisdik yang baru lebih mengerti nanti," katanya di Balai Kota, Jumat (14/2/2014).
Selain itu, lanjut Ahok, Lasro Marbun, juga dinilai mampu menyeleksi kepala sekolah, pengawas serta bagaimana cara memonitor mereka sesuai dengan jabatan yang diemban sebelumnya.
"Dia jago nyusun orang, makanya ditugaskan membuat sistem. Wakilnya kita sandingkan dengan orang pendidikan. Tapi orang pendidikan kan enggak bisa buat sistem," ujarnya.
Ahok menilai Dinas Pendidikan semasa dijabat Taufik Yudi Mulyanto tidak bisa merubah sistem pendidikan karena melihat segala persoalan dari dalam, bukan dari luar.
Karena itu, pejabat eselon II yang kini dimutasi ke TGUPP itu diharapkan bisa melihat suatu permasalahan dari luar.
Baca juga:
Jokowi rombak pejabat eselon II
(ysw)