PRT nekat loncat dari lantai 3 rumah majikannya
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pembantu rumah tangga (PRT) di Perumahan Duta Harapan Indah (DHI) Blok N, RT 07/02, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara nekat loncat dari lantai 3 rumah majikannya.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB, Kamis (13/2/2014) dinihari tadi. Saat itu Mustain (28) seorang security perumahan mendengar suara teriakan seorang wanita dari depan rumah milik Lein (55).
Saat didekati, ternyata suara tersebut berasal dari mulut Asih yang mengerang kesakitan karena melompat dari lantai 3 rumah majikannya.
Berdasarkan keterangan, Asih nekat meloncat lantaran dirinya ingin bertemu dengan anaknya yang sedang sakit di Banten. Namun karena tak sabar menunggu dijemput sang paman Arsudin (55), Asih nekat melompat.
"Korban sebenarnya sudah di izinkan pulang, tapi tak sabar menunggu pamannya yang mau menjemput," kata Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Raden Muhammad Jauhari, Kamis (13/2/2014).
Saat ini, Asih masih terbaring di RS Atma Jaya dengan luka empat jahitan di telapak kaki kiri. Sementara biaya pengobatan sudah ditanggung oleh sang majikan.
"Kami masih memeriksa saksi dan korban. Sementara ditubuh korban tidak diketemukan penganiayaan," jelasnya.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB, Kamis (13/2/2014) dinihari tadi. Saat itu Mustain (28) seorang security perumahan mendengar suara teriakan seorang wanita dari depan rumah milik Lein (55).
Saat didekati, ternyata suara tersebut berasal dari mulut Asih yang mengerang kesakitan karena melompat dari lantai 3 rumah majikannya.
Berdasarkan keterangan, Asih nekat meloncat lantaran dirinya ingin bertemu dengan anaknya yang sedang sakit di Banten. Namun karena tak sabar menunggu dijemput sang paman Arsudin (55), Asih nekat melompat.
"Korban sebenarnya sudah di izinkan pulang, tapi tak sabar menunggu pamannya yang mau menjemput," kata Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Raden Muhammad Jauhari, Kamis (13/2/2014).
Saat ini, Asih masih terbaring di RS Atma Jaya dengan luka empat jahitan di telapak kaki kiri. Sementara biaya pengobatan sudah ditanggung oleh sang majikan.
"Kami masih memeriksa saksi dan korban. Sementara ditubuh korban tidak diketemukan penganiayaan," jelasnya.
(ysw)