Jalan Daan Mogot dibetonisasi, 3 bulan selesai
A
A
A
Sindonews.com - Pengguna Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat khususnya dari Cengkareng ke arah Pesing diimbau agar berhati-hati dan bersabar. Pasalnya, di jalan tersebut sedang diperbaiki dan dapat menimbulkan kemacetan.
Kasatlantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo mengatakan, akibat perbaikan di Jalur Transjakarta, dua jalur reguler depan Samsat tidak bisa dilintasi, karena pengerjaannya dilakukan siang dan malam.
"Tidak ada jalur alternatif lainnya, kami hanya menempatkan personel di lokasi antrean kendaraan yang masuk ke Jalur Transjakarta dari Cengkareng menuju Pesing agar tidak terjadi antrean yang panjang," kata Ipung kepada wartawan di Jakarta, Minggu (9/2/2014).
Ipung menjelaskan, perbaikan jalan itu memang sudah sepantasnya dilakukan mengingat kondisi jalan sudah mengkhawatirkan para pengguna jalan. Ditambah, perbaikan jalan yang dilakukan dengan peninggian betonisaasi agar menghilangkan genangan.
Menurutnya, peninggian jalan itu akan memakan waktu selama tiga bulan kedepan, seperti apa yang terjadi pada jalan sebelahnya arah Pesing ke Cengkareng.
"Sebelahnya kan sudah tinggi, tahun lalu tergenang sekarang enggak. Nah rencananya jalur yang diperbaiki sekarang ini akan ditinggikan sama rata dengan jalan sebelahnya. Bahkan dari yang saya dengar, perbaikan ini merupakan tahapan dari program peninggian jalan betonisasi di sepanjang Jalan Daan Mogot," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, tumpukan makadam di KM 13, mulai dari depan kantor Samsat Wilayah Jakarta Barat setinggi 30 cm sepanjang 100 meter ke arah Pesing itu berada di tengah badan jalan.
Sebanyak tiga alat berat buldozer yang tidak bekerja itu juga terparkir di atas tumpukan makadam tepat dimulainya pengerjaan. Sementara sisi kiri gundukan makadam dan jalur Trasnjakarta masih dapat dilintasi kendaraan.
Kendati demikian, meski hari libur, ratusan antrean kendaraan pun terjadi dari mulai depan Samsat hingga trafic light Cengkareng.
"Makadamnya habis sejak pukul 11.00 WIB tadi. Jadi kami tidak bekerja. Kalau kami bekerja, hanya jalur TransJakarta saja yang bisa dilintasi," kata Alex (23), yang berada di salah satu kemudi alat berat buldozer.
Pria yang sudah mengabdi selama 12 tahun sebagai kuli proyek PT Ayudi selaku pelaksanan pengerjaan tersebut mengatakan, sejak Jumat 7 Februari 2014 malam, dirinya bersama 20 teman pekerja lainya kembali ditugaskan untuk meninggikan jalan sepanjang 1 KM dari mulai U-Turn Samsat hingga Jembatan Gantung.
Dia pun memperkirakan pengerjaan peninggian tersebut akan memakan waktu selama empat bulan dengan rincian, pengelupasan dan penumpukan makadam selama satu bulan, pengecoran satu bulan, pembuatan saluran satu bulan dan perataan jalan satu bulan.
Namun tentunya jika cuaca dan barang-barang materialnya tidak menjadi kendala seperti apa yang terjadi saat ini.
"Di jalan sebelahnya yang sudah kami tinggikan itu memakan waktu tiga bulan sejak Oktober silam, karena curah hujan tidak begitu besar seperti yang terjadi belakangan ini. Untuk saluran, kami cuma meninggikannya saja tanpa mengubah dasar saluran," ungkapnya.
Sekadar diketahui, sejak Senin 13 Januari hingga Kamis 6 Februari, ruas Jalan Daan Mogot kerap mengalami kepadatan arus lalu lintas khususnya saat jam-jam sibuk yang diakibatkan oleh sejumlah genangan dan jalan berlubang.
Pihak terkait yang memiliki kewenangan itu pun langsung mengambil langkah untuk menanganinya dengan melakukan penutupan lubang sementara dan meninggikan jalan yang dianggap parah sejak Jumat 7 Februari malam di KM 13, depan kantor Samsat wilayah Jakarta Barat.
Baca:
Pengguna Jalan Daan Mogot minta 'Pak Ogah' ditindak
Kasatlantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo mengatakan, akibat perbaikan di Jalur Transjakarta, dua jalur reguler depan Samsat tidak bisa dilintasi, karena pengerjaannya dilakukan siang dan malam.
"Tidak ada jalur alternatif lainnya, kami hanya menempatkan personel di lokasi antrean kendaraan yang masuk ke Jalur Transjakarta dari Cengkareng menuju Pesing agar tidak terjadi antrean yang panjang," kata Ipung kepada wartawan di Jakarta, Minggu (9/2/2014).
Ipung menjelaskan, perbaikan jalan itu memang sudah sepantasnya dilakukan mengingat kondisi jalan sudah mengkhawatirkan para pengguna jalan. Ditambah, perbaikan jalan yang dilakukan dengan peninggian betonisaasi agar menghilangkan genangan.
Menurutnya, peninggian jalan itu akan memakan waktu selama tiga bulan kedepan, seperti apa yang terjadi pada jalan sebelahnya arah Pesing ke Cengkareng.
"Sebelahnya kan sudah tinggi, tahun lalu tergenang sekarang enggak. Nah rencananya jalur yang diperbaiki sekarang ini akan ditinggikan sama rata dengan jalan sebelahnya. Bahkan dari yang saya dengar, perbaikan ini merupakan tahapan dari program peninggian jalan betonisasi di sepanjang Jalan Daan Mogot," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, tumpukan makadam di KM 13, mulai dari depan kantor Samsat Wilayah Jakarta Barat setinggi 30 cm sepanjang 100 meter ke arah Pesing itu berada di tengah badan jalan.
Sebanyak tiga alat berat buldozer yang tidak bekerja itu juga terparkir di atas tumpukan makadam tepat dimulainya pengerjaan. Sementara sisi kiri gundukan makadam dan jalur Trasnjakarta masih dapat dilintasi kendaraan.
Kendati demikian, meski hari libur, ratusan antrean kendaraan pun terjadi dari mulai depan Samsat hingga trafic light Cengkareng.
"Makadamnya habis sejak pukul 11.00 WIB tadi. Jadi kami tidak bekerja. Kalau kami bekerja, hanya jalur TransJakarta saja yang bisa dilintasi," kata Alex (23), yang berada di salah satu kemudi alat berat buldozer.
Pria yang sudah mengabdi selama 12 tahun sebagai kuli proyek PT Ayudi selaku pelaksanan pengerjaan tersebut mengatakan, sejak Jumat 7 Februari 2014 malam, dirinya bersama 20 teman pekerja lainya kembali ditugaskan untuk meninggikan jalan sepanjang 1 KM dari mulai U-Turn Samsat hingga Jembatan Gantung.
Dia pun memperkirakan pengerjaan peninggian tersebut akan memakan waktu selama empat bulan dengan rincian, pengelupasan dan penumpukan makadam selama satu bulan, pengecoran satu bulan, pembuatan saluran satu bulan dan perataan jalan satu bulan.
Namun tentunya jika cuaca dan barang-barang materialnya tidak menjadi kendala seperti apa yang terjadi saat ini.
"Di jalan sebelahnya yang sudah kami tinggikan itu memakan waktu tiga bulan sejak Oktober silam, karena curah hujan tidak begitu besar seperti yang terjadi belakangan ini. Untuk saluran, kami cuma meninggikannya saja tanpa mengubah dasar saluran," ungkapnya.
Sekadar diketahui, sejak Senin 13 Januari hingga Kamis 6 Februari, ruas Jalan Daan Mogot kerap mengalami kepadatan arus lalu lintas khususnya saat jam-jam sibuk yang diakibatkan oleh sejumlah genangan dan jalan berlubang.
Pihak terkait yang memiliki kewenangan itu pun langsung mengambil langkah untuk menanganinya dengan melakukan penutupan lubang sementara dan meninggikan jalan yang dianggap parah sejak Jumat 7 Februari malam di KM 13, depan kantor Samsat wilayah Jakarta Barat.
Baca:
Pengguna Jalan Daan Mogot minta 'Pak Ogah' ditindak
(mhd)