Pengusaha katering dibunuh menggunakan palu
A
A
A
Sindonews.com - Adika Putri (31), pengusaha katering tewas saat melawan perampok di rumahnya Jalan Tanah Tinggi 1 Gang V No.185 RT 11/6 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).
Wanita itu tewas mengenaskan dengan luka tikam di leher. Meski demikian tidak ada harta benda yang diambil oleh pelaku. Di tempat kejadian petugas mengamankan palu, kain yang diduga untuk menjerat korban dan pakaian karyawan korban.
Dari informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara diketahui bahwa korban sekitar pukul 17.00 WIB ada dirumahnya. Kemudian masuk seseorang yang diduga karyawannya mengendap endap.
Mengetahui hal tersebut, korban langsung menanyakan maksud dan tujuannya masuk ke dalam rumahnya. Bukan jawaban yang di dapat pelaku langsung menusukan senjata tajan ke leher korban sambil menutup mulutnya. Setelah korbannya tewas pelaku langsung melarikan diri.
Kapolsek Johar Baru, Kompol Dasril membenarkan kejadian pembunuhan terhadap pengusaha katering itu. Dia mengatakan, mayat perempuan berusia 31 tahun tersebut pertama ditemukan oleh karyawannya.
Saat itu MR karyawan korban hendak memberikan laporan. Namun karena tidak ada jawaban dirinya mengintip dari jendela. Saat itu MR melihat korban sudah berada di lantai dengan banyak darah. Melihat hal tersebut, MR langsung melapor ke ketua RT setempat selanjutnya diteruskan ke petugas kepolisian.
"Yang mengetahui korban tewas adalah karyawan yang hendak melapor," katanya di Jakarta, Senin (3/2/2014).
Sementara itu Kasat Reskrim Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara disimpulkan korban tewas karena 16 kali pukulan benda tumpul dan jeratan di lehernya. Tapi belum bisa memastikan siapa pelakunya karena masih dalam penyelidikan. "Kita belum tahu siapa pelakunya," ujarnya.
Saat ini menurut Tatan, pihaknya sudah memintai keterangan empat orang saksi, yakni tiga orang karyawan korban dan satu orang kakak korban. Dari keterangan kakak korban diketahui korban tinggal bertiga dengan orang tuanya. Namun saat ini kedua orang tuanya sedang berada di daerah Jawa Tengah. "Saat kejadian, korban hanya seorang diri di rumahnya," ucapnya.
Lebih lanjut Tatan mengatakan, pihaknya sudah membentuk tiga tim untuk melakukan pengejaran, sementara jasad korban langsung dibawa ke RSCM untuk diautopsi.
"Selain mengumpulkan keterangan dari saksi, kita sudah menurunkan anggota untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku," ujarnya.
Wanita itu tewas mengenaskan dengan luka tikam di leher. Meski demikian tidak ada harta benda yang diambil oleh pelaku. Di tempat kejadian petugas mengamankan palu, kain yang diduga untuk menjerat korban dan pakaian karyawan korban.
Dari informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara diketahui bahwa korban sekitar pukul 17.00 WIB ada dirumahnya. Kemudian masuk seseorang yang diduga karyawannya mengendap endap.
Mengetahui hal tersebut, korban langsung menanyakan maksud dan tujuannya masuk ke dalam rumahnya. Bukan jawaban yang di dapat pelaku langsung menusukan senjata tajan ke leher korban sambil menutup mulutnya. Setelah korbannya tewas pelaku langsung melarikan diri.
Kapolsek Johar Baru, Kompol Dasril membenarkan kejadian pembunuhan terhadap pengusaha katering itu. Dia mengatakan, mayat perempuan berusia 31 tahun tersebut pertama ditemukan oleh karyawannya.
Saat itu MR karyawan korban hendak memberikan laporan. Namun karena tidak ada jawaban dirinya mengintip dari jendela. Saat itu MR melihat korban sudah berada di lantai dengan banyak darah. Melihat hal tersebut, MR langsung melapor ke ketua RT setempat selanjutnya diteruskan ke petugas kepolisian.
"Yang mengetahui korban tewas adalah karyawan yang hendak melapor," katanya di Jakarta, Senin (3/2/2014).
Sementara itu Kasat Reskrim Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara disimpulkan korban tewas karena 16 kali pukulan benda tumpul dan jeratan di lehernya. Tapi belum bisa memastikan siapa pelakunya karena masih dalam penyelidikan. "Kita belum tahu siapa pelakunya," ujarnya.
Saat ini menurut Tatan, pihaknya sudah memintai keterangan empat orang saksi, yakni tiga orang karyawan korban dan satu orang kakak korban. Dari keterangan kakak korban diketahui korban tinggal bertiga dengan orang tuanya. Namun saat ini kedua orang tuanya sedang berada di daerah Jawa Tengah. "Saat kejadian, korban hanya seorang diri di rumahnya," ucapnya.
Lebih lanjut Tatan mengatakan, pihaknya sudah membentuk tiga tim untuk melakukan pengejaran, sementara jasad korban langsung dibawa ke RSCM untuk diautopsi.
"Selain mengumpulkan keterangan dari saksi, kita sudah menurunkan anggota untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku," ujarnya.
(mhd)