Ini kronologi pembunuhan Feby
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum melakukan pembunuhan, Asido Simangunsong alias Edo alias ED dan Feby Lorita sempat terlibat pertengkaran hebat. Akhirnya, korban dibunuh dan mayatnya dimasukan dalam bagais mobil miliknya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKP Didik Sugiharto mengatakan, ED menghabisi korban dengan cara dicekik hingga tewas. Untuk memastikan kematiannya, pelaku juga menusuk Feby dibagian leher.
Sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, Edo dan Feby sudah memiliki kedekatan antara satu dengan lainnya. ED berhasil mendekati Feby dengan dalih urusan bisnis.
Selanjutnya, pada Rabu 22 Januari 2014 lalu, ED dan Feby bertemu di kawasan UKI, Cawang, Jakarta Timur.
Menurut pengakuan ED, dalam perjalanan dia mengungkapkan isi hatinya kepada Feby. Pelaku mengatakan bahwa dia mencintai Feby dan ingin menjalin hubungan asmara dengannya. Ungkapan cinta dari pelaku ternyata tidak berujung manis.
"Apa-apan sih kamu Do. Gila kamu ya, bajingan kamu, kamu kan sudah punya istri," ujar ED saat ditemui di Polres Jakarta Timur menirukan ucapan Feby, Senin (3/1/2014).
Pernyataan Feby tersebut pun kemudian membuat pelaku emosi yang berlanjut pada perdebatan diantara keduanya. Tidak lama berdebat, karena sama-sama emosi, mereka pun saling melukai secara fisik.
Melihat Feby terluka dan berdarah, Asido menghentikan aksinya. Sementara Feby yang tidak terima akan perbuatan pelaku menganiayanya, meminta ganti rugi untuk perawatan luka tersebut.
Feby pun meminta untuk bertemu dengan keluarga ED guna memastikan pertanggungjawaban dan bersedia menanggung biaya perobatan. Ketika itu, pelaku juga sempat meminta maaf dan menyanggupi permintaan Feby sambil membujuknya agar lebih tenang.
Setelah itu, pelaku membawa Feby ke rumah orang tuanya di kawasan Perum Citayam, Depok, Jawa Barat yang ternyata sedang tidak ditinggali.
Sesampai di rumah tersebut, keduanya berbincang-bincang selama beberapa jam. Menurut pengakuan ED, setelah percakapan panjang keduanya pun kembali terlibat pertengkaran.
Pertengkaran tersebut yang kemudian membuat pelaku gelap mata hingga mencekik dan menganiaya Feby. Tidak sampai di situ, melihat Feby tak lagi bergerak, untuk memastikan Feby tewas, ED mengambil pisau dan menusuk leher perempuan itu.
Selanjutnya, mayat Feby dimasukan ke dalam bagasi mobilnya dan ditinggalkan begitu saja di TPU POndok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga: Nissan March dikerubungi belatung gegerkan warga
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKP Didik Sugiharto mengatakan, ED menghabisi korban dengan cara dicekik hingga tewas. Untuk memastikan kematiannya, pelaku juga menusuk Feby dibagian leher.
Sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, Edo dan Feby sudah memiliki kedekatan antara satu dengan lainnya. ED berhasil mendekati Feby dengan dalih urusan bisnis.
Selanjutnya, pada Rabu 22 Januari 2014 lalu, ED dan Feby bertemu di kawasan UKI, Cawang, Jakarta Timur.
Menurut pengakuan ED, dalam perjalanan dia mengungkapkan isi hatinya kepada Feby. Pelaku mengatakan bahwa dia mencintai Feby dan ingin menjalin hubungan asmara dengannya. Ungkapan cinta dari pelaku ternyata tidak berujung manis.
"Apa-apan sih kamu Do. Gila kamu ya, bajingan kamu, kamu kan sudah punya istri," ujar ED saat ditemui di Polres Jakarta Timur menirukan ucapan Feby, Senin (3/1/2014).
Pernyataan Feby tersebut pun kemudian membuat pelaku emosi yang berlanjut pada perdebatan diantara keduanya. Tidak lama berdebat, karena sama-sama emosi, mereka pun saling melukai secara fisik.
Melihat Feby terluka dan berdarah, Asido menghentikan aksinya. Sementara Feby yang tidak terima akan perbuatan pelaku menganiayanya, meminta ganti rugi untuk perawatan luka tersebut.
Feby pun meminta untuk bertemu dengan keluarga ED guna memastikan pertanggungjawaban dan bersedia menanggung biaya perobatan. Ketika itu, pelaku juga sempat meminta maaf dan menyanggupi permintaan Feby sambil membujuknya agar lebih tenang.
Setelah itu, pelaku membawa Feby ke rumah orang tuanya di kawasan Perum Citayam, Depok, Jawa Barat yang ternyata sedang tidak ditinggali.
Sesampai di rumah tersebut, keduanya berbincang-bincang selama beberapa jam. Menurut pengakuan ED, setelah percakapan panjang keduanya pun kembali terlibat pertengkaran.
Pertengkaran tersebut yang kemudian membuat pelaku gelap mata hingga mencekik dan menganiaya Feby. Tidak sampai di situ, melihat Feby tak lagi bergerak, untuk memastikan Feby tewas, ED mengambil pisau dan menusuk leher perempuan itu.
Selanjutnya, mayat Feby dimasukan ke dalam bagasi mobilnya dan ditinggalkan begitu saja di TPU POndok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga: Nissan March dikerubungi belatung gegerkan warga
(ysw)