Kini jalan protokol Jakarta Barat bebas pohon tumbang
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Adminisntrasi Jakarta Barat lakukan pemangkasan terhadap sejumlah pohon yang dinilai rawan tumbang. Sedikitnya ada 300 pohon yang telah dipangkas lantaran dinilai rawan tumbang.
Kasudin Pertamanan Jakarta Barat Marfuah mengatakan, untuk mengantisipasi adanya musibah yang terjadi akibat pohon tumbang saat hujan, pihaknya selama Januari 2014 telah memangkas 300 pohon yang berada di sejumlah Jalan Protokol seperti di Jalan Panjang, Latumenten, Puri Kembangan tepatnya di sekitar Kantor Wali Kota, Joglo Raya, Pos Pengumben, Meruya Ilir dan sebagainya.
"Sementara ini kami khsususkan penopingan (pemangkasan) terhadap pohon yang berada di Jalan Protokol. Kedepannya kami akan data kembali," kata Kasudin Pertamanan Jakarta Barat Marfuah, Minggu (2/2/2014).
Marfuah menjelaskan, pemangkasan mengacu dari kondisi pohon dan ketinggiannya yang berada di atas 10 meter. Dahan-dahannya dinilai sudah rindang dan dikhawatirkan akan mudah patah saat hujan yang disertai angin melanda pohon tersebut.
Selain pemangkasan, pihaknya juga melakukan semenisasi terhadap pohon-pohon yang batangnya keropos dan bolong akibat dimakan binatang rayap. Dimana pohon yang keropos tersebut ditambal semen agar kuat.
"Khusus penopingan (pemangkasan) dan semenisasi ada tim yang bertanggung jawab untuk melakukan monitoring," jelasnya.
Kasie Jalur Hijau Sudin Pertamanan Jakarta Barat Kadirun menegaskan, berdasarkan data yang dimiliknya, sepanjang Januari 2014 memang belum ada pohon tumbang meski cuaca belakangan ini terus diguyur hujan. Namun, untuk mengantisipasi, pihaknya telah melakukan pemangkasan 300 dari ribuan pohon yang ada di jalur hijau.
"Sepanjang 2013 ada 112 pohon tumbang, dan sepanjang tahun itu kami telah menoping 1.132 pohon," ungkapnya.
Sementara itu, Ardiansyah (37), warga Palmerah mengatakan, pohon di sepanjang Jalan Palmerah Raya saat ini butuh pemangkasan, mengingat cuaca saat ini sangat membahayakan, terlebih Jalan Palmerah sebagai jalan alternatif ketika Jalan S Parman mengalami kepadatan.
Sebab, selain dikhawatirkan mengenai pengguna jalan, pohon-pohon besar tersebut ditakutkan tumbang dan mengenai areal pertokoan yang saat ini banyak berada di bawah pohon.
"Akhir Desember lalu ada satu pohon yang menimpa ruko. Beruntung hari itu ruko tutup, dan arus lalu lintas sepi, jadi tidak ada korban," kata pria yang berjualan plat kendaraan bermotor di bawah pohon angsana Jalan Palmerah Raya itu.
Kasudin Pertamanan Jakarta Barat Marfuah mengatakan, untuk mengantisipasi adanya musibah yang terjadi akibat pohon tumbang saat hujan, pihaknya selama Januari 2014 telah memangkas 300 pohon yang berada di sejumlah Jalan Protokol seperti di Jalan Panjang, Latumenten, Puri Kembangan tepatnya di sekitar Kantor Wali Kota, Joglo Raya, Pos Pengumben, Meruya Ilir dan sebagainya.
"Sementara ini kami khsususkan penopingan (pemangkasan) terhadap pohon yang berada di Jalan Protokol. Kedepannya kami akan data kembali," kata Kasudin Pertamanan Jakarta Barat Marfuah, Minggu (2/2/2014).
Marfuah menjelaskan, pemangkasan mengacu dari kondisi pohon dan ketinggiannya yang berada di atas 10 meter. Dahan-dahannya dinilai sudah rindang dan dikhawatirkan akan mudah patah saat hujan yang disertai angin melanda pohon tersebut.
Selain pemangkasan, pihaknya juga melakukan semenisasi terhadap pohon-pohon yang batangnya keropos dan bolong akibat dimakan binatang rayap. Dimana pohon yang keropos tersebut ditambal semen agar kuat.
"Khusus penopingan (pemangkasan) dan semenisasi ada tim yang bertanggung jawab untuk melakukan monitoring," jelasnya.
Kasie Jalur Hijau Sudin Pertamanan Jakarta Barat Kadirun menegaskan, berdasarkan data yang dimiliknya, sepanjang Januari 2014 memang belum ada pohon tumbang meski cuaca belakangan ini terus diguyur hujan. Namun, untuk mengantisipasi, pihaknya telah melakukan pemangkasan 300 dari ribuan pohon yang ada di jalur hijau.
"Sepanjang 2013 ada 112 pohon tumbang, dan sepanjang tahun itu kami telah menoping 1.132 pohon," ungkapnya.
Sementara itu, Ardiansyah (37), warga Palmerah mengatakan, pohon di sepanjang Jalan Palmerah Raya saat ini butuh pemangkasan, mengingat cuaca saat ini sangat membahayakan, terlebih Jalan Palmerah sebagai jalan alternatif ketika Jalan S Parman mengalami kepadatan.
Sebab, selain dikhawatirkan mengenai pengguna jalan, pohon-pohon besar tersebut ditakutkan tumbang dan mengenai areal pertokoan yang saat ini banyak berada di bawah pohon.
"Akhir Desember lalu ada satu pohon yang menimpa ruko. Beruntung hari itu ruko tutup, dan arus lalu lintas sepi, jadi tidak ada korban," kata pria yang berjualan plat kendaraan bermotor di bawah pohon angsana Jalan Palmerah Raya itu.
(hyk)