Pisah dari Banten, Tangerang ingin bagi-bagi jabatan
A
A
A
Sindonews.com - wacana pisahnya Tangerang dari Provinsi Banten bukanlah hal baru. Pasalnya, hal tersebut pernah diwacanakan oleh mantan Bupati Tangerang Ismet Iskandar.
"Isu itu sudah lama. Pada masa Bupati Pak Ismet sudah diwacanakan," kata pengamat pemerintah dan politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Zaki Mubarak melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Senin (27/1/2014).
Namun, kata Zaki, wacana tersebut bak ditelan bumi. Karena, lanjutnya, dinasti Ratu Atut Chosiyah yang juga menjabat sebagai Gubernur Banten itu. "Mereka sebelumnya terhambat dengan kuatnya dinasti Atut di Banten," pungkasnya
Selain itu, Zaki mengatakan, wacana tersebut juga bisa menimbulkan perspektif dari kalangan masyarakat. Menurutnya, tidak menuntut kemungkinan pemekaran tersebut layaknya bagi-bagi kursi.
"Bisa ditafsirkan macam-macam. Alasan bagi-bagi jabatan masuk akal. Ada dugaan kalau pisah, dinasti politik baru akan dibentuk," tuturnya.
Sebelumnya, tiga kepala daerah di Tangerang seperti Wali Kota Tangerang Arief R Wismanysah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany tidak menolak wacana pembentukan Provinsi Tangerang Raya.
Hal itu dikatakan mereka saat acara talkhow Reuni Akbar Purna Paskibraka Indonesia (PPI) se-Tangerang Raya angkatan 1973-2013 di GOR Dimyati, Kota Tangerang, Minggu 26 Januari 2014.
"Itu tidak masalah, itu kan wacana masyarakat. Tapi memang persyaratan untuk menjadi provinsi tidak sederhana, perlu dikomunikasikan kepada para tokoh dan sesepuh untuk mendapat masukannya. Jadi ya silakan saja. Tapi Kota Tangerang sendiri sedang fokus membangun dan mengembangkan kota ini," ujar Arief.
Baca:
3 kepala daerah dukung Tangerang pisah dari Banten
"Isu itu sudah lama. Pada masa Bupati Pak Ismet sudah diwacanakan," kata pengamat pemerintah dan politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Zaki Mubarak melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Senin (27/1/2014).
Namun, kata Zaki, wacana tersebut bak ditelan bumi. Karena, lanjutnya, dinasti Ratu Atut Chosiyah yang juga menjabat sebagai Gubernur Banten itu. "Mereka sebelumnya terhambat dengan kuatnya dinasti Atut di Banten," pungkasnya
Selain itu, Zaki mengatakan, wacana tersebut juga bisa menimbulkan perspektif dari kalangan masyarakat. Menurutnya, tidak menuntut kemungkinan pemekaran tersebut layaknya bagi-bagi kursi.
"Bisa ditafsirkan macam-macam. Alasan bagi-bagi jabatan masuk akal. Ada dugaan kalau pisah, dinasti politik baru akan dibentuk," tuturnya.
Sebelumnya, tiga kepala daerah di Tangerang seperti Wali Kota Tangerang Arief R Wismanysah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany tidak menolak wacana pembentukan Provinsi Tangerang Raya.
Hal itu dikatakan mereka saat acara talkhow Reuni Akbar Purna Paskibraka Indonesia (PPI) se-Tangerang Raya angkatan 1973-2013 di GOR Dimyati, Kota Tangerang, Minggu 26 Januari 2014.
"Itu tidak masalah, itu kan wacana masyarakat. Tapi memang persyaratan untuk menjadi provinsi tidak sederhana, perlu dikomunikasikan kepada para tokoh dan sesepuh untuk mendapat masukannya. Jadi ya silakan saja. Tapi Kota Tangerang sendiri sedang fokus membangun dan mengembangkan kota ini," ujar Arief.
Baca:
3 kepala daerah dukung Tangerang pisah dari Banten
(mhd)