Maling beraksi di tiga rumah sekaligus
A
A
A
Sindonews.com - Aksi nekat pencuri rumah kosong terjadi di Jalan Merdeka Blok VI RT 008/RW 008, Abadijaya, Sukmajaya. Bahkan komplotan pencuri rumsong ini menyatroni tiga rumah sekaligus yang berada di No 5, 13 dan 14 di blok itu. Aksi itu diketahui pada Minggu (26/1/2014) pukul 13.00 WIB.
Pelaku menggunakan sepeda motor dan diperkirakan lebih dari dua orang. Pencuri masuk ke dalam rumah dengan mencongkel pintu jendela dan masuk ke dalam kamar utama. Dari tiga rumah itu pencuri berhasil menggasak harta benda yang ditaksir mencapai angka jutaan rupiah.
Di rumah No 5 milik Suyono, para pelaku menggasak laptop dan satu unit PSP. Kemudian dari rumah No 13 milik Lisa Fransiska, pelaku berhasil menggondol tiga unit laptop, satu hanphone BlackBerry, satu tablet Samsung serta sejumlah perhiasan emas seperti cincin, gelang dan liontin dengan berat 60 gram, serta uang tunai Rp200 ribu.
Sedangkan di rumah No 14 yang ditempati Wisnu, pelaku tidak berhasil mengambil barang berharga karena saat ingin melancarkan aksinya sang pemilik rumah baru tiba di rumahnya.
Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo mengatakan, aksi itu terjadi ketika para korbannya sedang pergi ke gereja untuk beribadah. Dengan menggunakan linggis dan mencongkel jendela para pelaku masuk ke dalam rumah. Pelaku mengacak-anak isi kamar utama untuk mencari barang berharga ke,udian keluar dari belakang rumah agar tidak ketahuan.
"Ada tiga rumah yang disatroni saat penghuninya pergi beribadah. Kami masih menyelidiki kasus ini, karena tidak ada saksi mata yang melihat. Suasana komplek ini pun sangat sepi sekali di siang hari. Ada beberapa bekas congkelan benda keras yang dilakukan pelaku untuk masuk ke dalam rumah," katanya di Depok, Minggu (26/1/2014).
Menurut Agus, aksi pencurian itu terjadi karena disebabkan beberapa faktor. Misalnya, minimnya petugas keamanan yang ada di wilayah tersebut serta sikap individualistis warga. Serta tidak adanya pos penjagaan depan yang dibuat warga untuk menjaga lingkungan dan pengontrolan terhadap tamu yang datang.
"Inilah akibatnya jika warga terlalu cuek dengan keadaan sekitar. Harusnya mereka memberikan petugas keamanan untuk mengontrol wilayah. Kalau sudah begini baru sadar akan pentingnya petugas keamanan," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di komplek perumahan untuk menyediakan petugas keamanan. Serta menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan sekitar. Pihaknya sendiri mengaku telah melakukan giat sambang ke sejumlah perumahan yang masih belum menyediakan petugas keamanan tersebut.
"Harus ditingkatkan lagi kepedulian dan kesadaran warga menjaga keamanan lingkungan. Jika mengandalkan kepolisian saja itu tidak akan mungkin. Jadi kami minta ini diperhatikan agar tindak kejahatan bisa diminimalisir," imbuhnya.
Lisa Fransiska, salah satu korban mengaku, mengetahui aksi pencurian itu setelah dirinya pulang dari ibadah. Saat itu dirinya melihat pintu jendela telah terbuka. Curiga ada orang di dalam rumahnya dirinya pun coba masuk ke dalam. Di kamar tamunya dirinya melihat para pelaku sudah mengobrak-abrik isi lemari dan mengambil beberapa perhiasan emas serta benda elektornik.
"Saya langsung lapor Polsek Sukmajaya. Bukan saya saja dua tetangga saya juga ikut kemalingan. Memang di sini petugas keamanan pun tidak ada. Yang saya heran ada dua anjing saya pun tidak menggonggong. Saya berharap polisi dapat menangkap maling dilingkungan sini," harapnya.
Pelaku menggunakan sepeda motor dan diperkirakan lebih dari dua orang. Pencuri masuk ke dalam rumah dengan mencongkel pintu jendela dan masuk ke dalam kamar utama. Dari tiga rumah itu pencuri berhasil menggasak harta benda yang ditaksir mencapai angka jutaan rupiah.
Di rumah No 5 milik Suyono, para pelaku menggasak laptop dan satu unit PSP. Kemudian dari rumah No 13 milik Lisa Fransiska, pelaku berhasil menggondol tiga unit laptop, satu hanphone BlackBerry, satu tablet Samsung serta sejumlah perhiasan emas seperti cincin, gelang dan liontin dengan berat 60 gram, serta uang tunai Rp200 ribu.
Sedangkan di rumah No 14 yang ditempati Wisnu, pelaku tidak berhasil mengambil barang berharga karena saat ingin melancarkan aksinya sang pemilik rumah baru tiba di rumahnya.
Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo mengatakan, aksi itu terjadi ketika para korbannya sedang pergi ke gereja untuk beribadah. Dengan menggunakan linggis dan mencongkel jendela para pelaku masuk ke dalam rumah. Pelaku mengacak-anak isi kamar utama untuk mencari barang berharga ke,udian keluar dari belakang rumah agar tidak ketahuan.
"Ada tiga rumah yang disatroni saat penghuninya pergi beribadah. Kami masih menyelidiki kasus ini, karena tidak ada saksi mata yang melihat. Suasana komplek ini pun sangat sepi sekali di siang hari. Ada beberapa bekas congkelan benda keras yang dilakukan pelaku untuk masuk ke dalam rumah," katanya di Depok, Minggu (26/1/2014).
Menurut Agus, aksi pencurian itu terjadi karena disebabkan beberapa faktor. Misalnya, minimnya petugas keamanan yang ada di wilayah tersebut serta sikap individualistis warga. Serta tidak adanya pos penjagaan depan yang dibuat warga untuk menjaga lingkungan dan pengontrolan terhadap tamu yang datang.
"Inilah akibatnya jika warga terlalu cuek dengan keadaan sekitar. Harusnya mereka memberikan petugas keamanan untuk mengontrol wilayah. Kalau sudah begini baru sadar akan pentingnya petugas keamanan," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di komplek perumahan untuk menyediakan petugas keamanan. Serta menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan sekitar. Pihaknya sendiri mengaku telah melakukan giat sambang ke sejumlah perumahan yang masih belum menyediakan petugas keamanan tersebut.
"Harus ditingkatkan lagi kepedulian dan kesadaran warga menjaga keamanan lingkungan. Jika mengandalkan kepolisian saja itu tidak akan mungkin. Jadi kami minta ini diperhatikan agar tindak kejahatan bisa diminimalisir," imbuhnya.
Lisa Fransiska, salah satu korban mengaku, mengetahui aksi pencurian itu setelah dirinya pulang dari ibadah. Saat itu dirinya melihat pintu jendela telah terbuka. Curiga ada orang di dalam rumahnya dirinya pun coba masuk ke dalam. Di kamar tamunya dirinya melihat para pelaku sudah mengobrak-abrik isi lemari dan mengambil beberapa perhiasan emas serta benda elektornik.
"Saya langsung lapor Polsek Sukmajaya. Bukan saya saja dua tetangga saya juga ikut kemalingan. Memang di sini petugas keamanan pun tidak ada. Yang saya heran ada dua anjing saya pun tidak menggonggong. Saya berharap polisi dapat menangkap maling dilingkungan sini," harapnya.
(mhd)