Pusat perbelanjaan dituding biang kerok kemacetan Jakarta

Minggu, 26 Januari 2014 - 16:33 WIB
Pusat perbelanjaan dituding biang kerok kemacetan Jakarta
Pusat perbelanjaan dituding biang kerok kemacetan Jakarta
A A A
Sindonews.com - Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kepadatan dengan membuat jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang tidak mampu mengurangi kemacetan di Jalan Kasablanka, Jakarta Selatan. Pusat perbelanjaan dituding menjadi salah satu penyebab kemacetan yang terjadi.

Dari pantauan SINDO di kedua jalan tersebut kepadatan khususnya pada saat jam-jam sibuk tetap terjadi. Salah satu pengguna jalan, Andrew mengeluhkan kalau jalan layang non tol tersebut bukan satu solusi untuk mengurangi kepadatan di Jalan itu.

Menurutnya, setiap harinya dia selalu menggunakan jalan tersebut mulai dari sebelum dan sesudah ada JLNT tetap saja tidak ada perubahan. "Mau lewat bawah atau di atas sama aja," katanya, Minggu (26/1/2014).

Menurut karyawan di kawasan Slipi ini, kepadatan untuk ke arah Tanah Abang terjadi pada saat turun di kawasan Karet Bivak. Karena di jalan tersebut terjadi bottle neck yang disebabkan adanya u turn. Sementara, untuk turun ke arah Kampung Melayu terhambat karena adanya pusat perbelanjaan Kota Kasablanka.

"Setiap mau turun di sana pasti macet, kalau dilihat pintu masuk mall itu bermasalah jadi menyebabkan antrian yang imbasnya timbul kepadatan," ujarnya.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Sudin Perhubungan Jakarta Selatan, AB Nahor mengakui adanya kepadatan di Jakarta Selatan karena adanya pusat perbelanjaan. Dia menyebutkan ada 10 pusat perbelanjaan yang tercatat menjadi simpul-simpul kemacetan di wilayah Jakarta Selatan.

Menurutnya, kebanyakan pusat perbelanjaan tersebut memakan jalan umum untuk masuk ke pelataran mereka. Sehingga, antriannya menyebabkan penyempitan dan berimbas kepada kemacetan. "Mereka tidak pernah memikirkan imbasnya, jadi kebanyakan mereka tidak mau bikin jalan khusus untuk masuk ke pusat perbelanjaan," katanya.

Nahor melanjutkan, pusat perbelanjaan yang menyebabkan kemacetan di Jakarta Selatan adalah Cilandak Town Square, Blok M Plasa, Blok M square, Mall Ambasador, Kota Kasablanka, Mall Ciputra, Pejaten Vilage, Kemang Vilage, ITC Cipulir dan ITC Fatmawati.

"Sebenarnya kami sudah menegurnya, tetapi tetap saja tidak ada perubahan," tuturnya. Untuk antisipasi jangka pendek pihaknya hanya mampu menempatkan anggota untuk membantu kelancaran di kawasan-kawasan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mengakui parkir liar menjadi salah satu penyebab kepadatan. Namun, karena minimnya personel maka pihaknya mengakui kalau penindakan memang kurang maksimal.

"Saat ini anggota kami hanya 40 personel untuk 10 kecamatan. Idealnya perkecamatan ada 20 personel atau 300 personel secara keseluruhan," tukasnya. Dia berharap, pihak pusat perbelanjaan juga bisa menyadari hal tersebut sehingga mereka tidak lagi menjadi hambatan.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7463 seconds (0.1#10.140)