Curah hujan tinggi, 96 titik jalan rusak

Rabu, 22 Januari 2014 - 23:15 WIB
Curah hujan tinggi, 96 titik jalan rusak
Curah hujan tinggi, 96 titik jalan rusak
A A A
Sindonews.com - Pengaspalan jalan yang tidak benar membuat usia jalan semakin pendek. Setiap satu hari tercatat ada enam jalan rusak di Jakarta Pusat, baik berlubang atupun bergelombang.

Selama 17 hari tercatat ada 96 titik jalan rusak. Meski demikian Sudin PU mengaku tidak bisa berbuat banyak selama curah hujan masih tinggi. Pasalnya volume air yang cukup tinggi mempengaruhi proses perbaikan.

Pantauan di lapangan kerusakan jalan yang cukup parah terjadi di Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat. Di kawasan ini jalan berlubang berdiameter 20 cm dengan kedalaman 10 cm sangat mempengaruhi lalu-lintas di kawasan tersebut. Pasalnya pengendara selalu berusaha menghindari lubang tersebut agar tidak celaka.

Jalan lainnya yang rusak adalah, Jalan Suryo Pranoto, Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Jalan Hayam Muruk, Jalan Kepu Timur, Jalan Kyai Caringin, Jalan Balik Papan, Jalan Hasyim Ashari dua arah, Jalan Gajah Mada Putaran, Jalan Juanda depan halte busway, Jalan Gunung Saharai Rata dua arah, dan Jalan Mangga Besar dua arah.

Kemudian, Jalan Angkasa atau underpass Angkasa, Jalan Kramat Raya, Jalan Salemba Raya, Jalan Pramuka Raya dua arah, Jalan Matraman Raya, Jalan Imam Binjol, Jalan Petojo Utara, Jalan Cideng Barat, Jalan Cideng Timur, Jalan Biak, Jalan Kebon Sirih Raya, Jalan Tambak, Jalan Lautze, Jalan Dakota, Jalan Teluk Betung Ujung, dan Jalan Srikaya 1.

Jalan yang berlubang tersebut setidaknya berukuran 5 centimeter hingga 20 centimeter.

Warto (30), salah seorang pengendara motor mengatakan, musim hujan membuat dirinya lebih sering ke bengkel. Pasalnya lantaran kerap menerobos jalan yang rusak, onderdil motornya banyak yang harus diganti. Seperti kampas rem, ataupun jari-jari pelek rodanya.

Warto menilai tidak ada keseriusan pihak terkait untuk menyediakan jalan yang layak. Dirinya membandingkan usia jalan tol yang relative lebih panjang daripada jalan umum. "Artinya jika memang ada keseriusan jalan yang layak bisa disediakan," tuturnya.

Menurutnya jalan rusak di Jakarta Pusat saat ini sangat membahayakan, pasalnya hampir seluruh jalan rusak, mulai dari berlubang, berlobang hingga terkikis yang membuat jalan semakin lincin, terlebih ketika hujan turun.

"Saya pernah hampir terjatuh lantaran berjalan lumayan kencang, dan menerobos lubang. Saya sempat kehilangan kendali, namun beruntung saya tidak jatuh," ucap pria yang bekerja di jasa pengiriman barang ini.

Sementara itu Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin PU Jalan Jakarta Pusat Azhari mengatakan, selama curah hujan masih tinggi pihaknya tidak bisa melakukan perbaikan secara maksimal.

Pasalnya air merupakan musuh utama aspal. Sehingga ketika dilakukan perbaikan kemudian turun hujan, perbaikan tersebut akan sia-sia. Dirinya mengakui memang banyak jalan rusak itu lebih dikarenakan jalan umum merupakan tempat terakhir di mana air mengalir. Artinya ketika banyak genangan maka jalan sangat rentan rusak.

"Seperti di underpass, itu kan air yang dari atas menetes terus menerus sehingga membuat lubang, ditambah volume kendaraan yang hampir tidak pernah berhenti," ujarnya.

Lebih lanjut Azhari mengatakan, dari 96 jalan yang rusak, sudah 43 titik yang diperbaiki. Dirinya bahkan mengatakan ada titik jalan rusak yang sudah diperbaiki tidak lama kemudian rusak lagi tidak jauh dari lokasi perbaikan. Pihaknya menyiagakan 40 orang satgas yang berkeliling untuk memperbaiki jalan rusak.

"Yang pasti saat ini penanganan yang dilakukan hanya untuk kepentingan mendesak untuk meminimalisir kecelakaan, perbaikan menyeluruh akan dilakukan ketika musim hujan berakhir," tuturnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7966 seconds (0.1#10.140)