Pompa air tak dapat tolong banjir di Jakbar
A
A
A
Sindonews.com - Seluruh genangan dan banjir di Jakarta Barat (Jakbar), akibat intensitas hujan dan luapan air sungai yang tak tertampung. Meskipun sudah ada pompa stationer, luapan itu akan menggenangi Jakarta Barat.
"Kalau kalinya meluap mau ditambah berapapun pompa banjir tidak akan surut atau berkurang," kata Koordinator Pompa Air Suku Dinas Jakarta Barat Mulyadi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (19/1/2014).
Dia mencontohkan, di Pompa Kyai Tapa yang saat ini ada tiga dengan jumlah kapasitas keseluruhan 2.500 liter perdetik. Karena, kata dia, hal itu tergantung curah hujan yang deras. Hal itu disebabkan lantaran Kali grogol yang saat ini dalam keadaan tinggi, dimana permukaan airnya hampir rata dengan tanggul.
"Kalau curah hujan saja mungkin tiga jam sudah surut. Nah ini sungai meluap ditambah air laut mengalami pasang. Dari sebelum banjir tentunya ditambah berapapun pompa tidak akan maksimal," kata Mulyadi.
Salah satu pengendara roda empat, Soleh (35), mengaku lebih baik memutar arah balik ke Slipi daripada nekat menembus genangan air. "Daripada mogok mending balik arah," ujar warga Cengkareng itu.
Berdasarkan pantauannya, 25 pompa stationer di Jakarta Barat seperti di Kyai Tapa, Samsat Daan Mogot, Duri Kepa, Kebon Raya Patra, Mangga Raya, Pendongkelan, dan Semanan semua dalam keadaan aktif. Bahkan 27 pompa mobile yang saat ini sudah beroperasi di sejumlah titik banjir dalam keadaan normal.
Baca:
Jalan Otista tergenang hingga 70 cm
"Kalau kalinya meluap mau ditambah berapapun pompa banjir tidak akan surut atau berkurang," kata Koordinator Pompa Air Suku Dinas Jakarta Barat Mulyadi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (19/1/2014).
Dia mencontohkan, di Pompa Kyai Tapa yang saat ini ada tiga dengan jumlah kapasitas keseluruhan 2.500 liter perdetik. Karena, kata dia, hal itu tergantung curah hujan yang deras. Hal itu disebabkan lantaran Kali grogol yang saat ini dalam keadaan tinggi, dimana permukaan airnya hampir rata dengan tanggul.
"Kalau curah hujan saja mungkin tiga jam sudah surut. Nah ini sungai meluap ditambah air laut mengalami pasang. Dari sebelum banjir tentunya ditambah berapapun pompa tidak akan maksimal," kata Mulyadi.
Salah satu pengendara roda empat, Soleh (35), mengaku lebih baik memutar arah balik ke Slipi daripada nekat menembus genangan air. "Daripada mogok mending balik arah," ujar warga Cengkareng itu.
Berdasarkan pantauannya, 25 pompa stationer di Jakarta Barat seperti di Kyai Tapa, Samsat Daan Mogot, Duri Kepa, Kebon Raya Patra, Mangga Raya, Pendongkelan, dan Semanan semua dalam keadaan aktif. Bahkan 27 pompa mobile yang saat ini sudah beroperasi di sejumlah titik banjir dalam keadaan normal.
Baca:
Jalan Otista tergenang hingga 70 cm
(mhd)