Warga Pejaten Timur khawatir kejadian 2007 terulang
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur tanpa henti juga mengakibatkan dua lokasi di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terendam hingga dua meter.
Dua wilayah yang terendam banjir itu yakni RT17/07 dan RWRT05/08 Jalan Masjid Al-Makmur, Gang Buntu dan RT16/07, Gang Lio II.
Di dua lokasi itu, sebagian warga masih cemas dan khawatir adanya banjir kiriman dari kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Saya dengar akan ada banjir kiriman lagi. Kita pada takut atap rumah kami nanti ambruk seperti tahun 2007," Lenny (23), warga RT06/08 saat ditemui di lokasi, Minggu (19/1/2014).
Ia menjelaskan, banjir yang melanda wilayahnya ini terhitung sudah terjadi dua kali dalam sepekan. Pada minggu lalu, air juga merendam rumah warga, tapi tak lama kemudian surut.
"Air kemarin datang sekitar jam 11 malam dan langsung masuk ke dalam rumah sampai ketinggian 2 meter," bebernya.
Menurut Lenny, warga yang tempat tinggal kebanjiran diungsikan ke musala setempat dan rumah-rumah tetangga.
Beberapa dari mereka ada yang bertahan di lantai dua rumah masing-masing.
"Kebanyakan ngungsi ke musala sama rumah tetangga. Tapi ada juga yang bertahan di lantai dua rumah," ujarnya.
Dua wilayah yang terendam banjir itu yakni RT17/07 dan RWRT05/08 Jalan Masjid Al-Makmur, Gang Buntu dan RT16/07, Gang Lio II.
Di dua lokasi itu, sebagian warga masih cemas dan khawatir adanya banjir kiriman dari kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Saya dengar akan ada banjir kiriman lagi. Kita pada takut atap rumah kami nanti ambruk seperti tahun 2007," Lenny (23), warga RT06/08 saat ditemui di lokasi, Minggu (19/1/2014).
Ia menjelaskan, banjir yang melanda wilayahnya ini terhitung sudah terjadi dua kali dalam sepekan. Pada minggu lalu, air juga merendam rumah warga, tapi tak lama kemudian surut.
"Air kemarin datang sekitar jam 11 malam dan langsung masuk ke dalam rumah sampai ketinggian 2 meter," bebernya.
Menurut Lenny, warga yang tempat tinggal kebanjiran diungsikan ke musala setempat dan rumah-rumah tetangga.
Beberapa dari mereka ada yang bertahan di lantai dua rumah masing-masing.
"Kebanyakan ngungsi ke musala sama rumah tetangga. Tapi ada juga yang bertahan di lantai dua rumah," ujarnya.
(ysw)