Kebakaran di UI hanguskan karya klasik & kontemporer
Kebakaran di UI hanguskan karya klasik & kontemporer
A
A
A
Sindonews.com - Kebakaran yang terjadi di Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) memang sangat memprihatinkan. Pasalnya, banyak koleksi buku dari torehan tangan akademisi ternama yang tersimpan di Laboratorium Sosiologi itu.
Dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial sekaligus mantan Dekan FISIP UI Bambang Shergy Laksmono mengatakan, koleksi buku yang terbakar itu merupakan karya-karya utama pemikir ilmu sosial yang bersifat klasik dan kontemporer. Meskipun sebagian memang ada yang dituangkan dalam versi e-book.
"Kekayaan intelektual yang memiliki lembaga sulit kita kumpulkan kembali, kita melayani sedemikian banyak peminat dan pengkaji bidang-bidang khusus. Di gedung itu ada Pusat Kajian Gender, CEPP, Pusat Papua, Laboratorium Sosiologi, dan data center," terangnya di FISIP UI, Selasa (7/1/2014).
Bambang memperkirakan total kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp5 miliar. Buku yang terbakar rata-rata buku-buku tua dari tahun 1940.
"Karya utama sosiologi, karena kan karya sosiologi hidup dan berkembang mulai tahun '40, '50, '60-an, sosiologi klasik dan kontemporer. Satu buku harganya jutaan, ada yang sangat langka tak bisa dicari lagi. Paling kita mengandalkan teman-teman yang sempat fotokopi," paparnya.
Bambang mengklaim, laboratorium sosiologi di FISIP UI merupakan salah satu yang terlengkap dan terbaik di Indonesia. Sehingga jika digunakan sebagai rujukan penelitian, saat ini akan terganggu dan kehilangan referensi.
"Laboratorium sosiologi kita kan biasa jadi referensi, kunjungan mahasiswa S2 dan S3 se-Indonesia untuk disertasi. Dalam pengertian penelitian pasti terganggu. Padahal Departemen Sosiologi itu yang lantai dua baru mau diresmikan bulan depan," tuturnya.
Baca:
Kebakaran UI diduga dari korsleting AC
Dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial sekaligus mantan Dekan FISIP UI Bambang Shergy Laksmono mengatakan, koleksi buku yang terbakar itu merupakan karya-karya utama pemikir ilmu sosial yang bersifat klasik dan kontemporer. Meskipun sebagian memang ada yang dituangkan dalam versi e-book.
"Kekayaan intelektual yang memiliki lembaga sulit kita kumpulkan kembali, kita melayani sedemikian banyak peminat dan pengkaji bidang-bidang khusus. Di gedung itu ada Pusat Kajian Gender, CEPP, Pusat Papua, Laboratorium Sosiologi, dan data center," terangnya di FISIP UI, Selasa (7/1/2014).
Bambang memperkirakan total kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp5 miliar. Buku yang terbakar rata-rata buku-buku tua dari tahun 1940.
"Karya utama sosiologi, karena kan karya sosiologi hidup dan berkembang mulai tahun '40, '50, '60-an, sosiologi klasik dan kontemporer. Satu buku harganya jutaan, ada yang sangat langka tak bisa dicari lagi. Paling kita mengandalkan teman-teman yang sempat fotokopi," paparnya.
Bambang mengklaim, laboratorium sosiologi di FISIP UI merupakan salah satu yang terlengkap dan terbaik di Indonesia. Sehingga jika digunakan sebagai rujukan penelitian, saat ini akan terganggu dan kehilangan referensi.
"Laboratorium sosiologi kita kan biasa jadi referensi, kunjungan mahasiswa S2 dan S3 se-Indonesia untuk disertasi. Dalam pengertian penelitian pasti terganggu. Padahal Departemen Sosiologi itu yang lantai dua baru mau diresmikan bulan depan," tuturnya.
Baca:
Kebakaran UI diduga dari korsleting AC
(mhd)
Explore More