Polisi kehilangan jejak penembak Halte Transjakarta
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini, polisi masih kesulitan mengungkap kasus penembakan halte Transjakarta di Jakarta Timur. Tidak berfungsinya CCTV di halte tersebut makin mempersulit polisi membongkar aksi vandalisme tersebut.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Didik Sugiarto mengaku, jejak para penembak Halte Transjakarta tidak terlacak karena tidak berfungsinya kamera pengawas atau CCTV.
"Hingga saat ini pelaku belum terungkap, karena kami tidak menemukan proyektil peluru di TKP. Jejak pelaku juga tidak terekam oleh kamera pengawas karena kondisi (CCTV) rusak," ungkap Didik di Mapolres Jaktim, Senin (30/12/2013).
Namun berdasarkan pada keterangan saksi pada penembakan di Halte Transjakarta Raden Inten Selasa 24 Desember 2013 lalu, terlihat mobil Honda Jazz melintas mendekati halte tersebut.
Keterangan yang sama juga didapat polisi ketika terjadi kasus penembakan di Halte Jembatan Stasiun Cawang pada Jumat 9 Agustus lalu. Namun saat itu, saksi melihat minibus melintas dekat TKP.
"Sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan pelaku kelompok yang sama atau bukan. Mengenai kelompok teroris atau hanya sekedar pemuda iseng itu juga masih kami selidiki," paparnya.
Menindaklanjuti terjadi kasus serupa, Polres Jakarta Timur berencana menjalin kerjasama dengan Unit Pengelola (UP) Transjakarta CCTV untuk memaksimalkan pemasangan CCTV.
Baca juga:
Halte Transjakarta Buaran ditembaki pakai airsoft gun
Ini 3 kasus penembakan di Halte Transjakarta
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Didik Sugiarto mengaku, jejak para penembak Halte Transjakarta tidak terlacak karena tidak berfungsinya kamera pengawas atau CCTV.
"Hingga saat ini pelaku belum terungkap, karena kami tidak menemukan proyektil peluru di TKP. Jejak pelaku juga tidak terekam oleh kamera pengawas karena kondisi (CCTV) rusak," ungkap Didik di Mapolres Jaktim, Senin (30/12/2013).
Namun berdasarkan pada keterangan saksi pada penembakan di Halte Transjakarta Raden Inten Selasa 24 Desember 2013 lalu, terlihat mobil Honda Jazz melintas mendekati halte tersebut.
Keterangan yang sama juga didapat polisi ketika terjadi kasus penembakan di Halte Jembatan Stasiun Cawang pada Jumat 9 Agustus lalu. Namun saat itu, saksi melihat minibus melintas dekat TKP.
"Sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan pelaku kelompok yang sama atau bukan. Mengenai kelompok teroris atau hanya sekedar pemuda iseng itu juga masih kami selidiki," paparnya.
Menindaklanjuti terjadi kasus serupa, Polres Jakarta Timur berencana menjalin kerjasama dengan Unit Pengelola (UP) Transjakarta CCTV untuk memaksimalkan pemasangan CCTV.
Baca juga:
Halte Transjakarta Buaran ditembaki pakai airsoft gun
Ini 3 kasus penembakan di Halte Transjakarta
(ysw)