Loket di Stasiun Bogor kembali semrawut
A
A
A
Sindonews.com - Pelayanan pembelian tiket di Stasiun Bogor kembali terlihat semrawut. Kondisi ini banyak dikeluhkan calon penumpang yang hendak menggunakan jasa transportasi massal itu.
Berdasarkan pantauan, kesemrawutan itu berdampak pada antrean panjang hingga 100 meter. Antrean terlihat sekira pukul 09.30 WIB hingga pukul 11.15 WIB.
"Masa mau beli tiket aja harus antre sampai 30 menit lebih," ujar Rudi (32), warga Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor saat ditemui disela-sela antrean pembelian tiket di Stasiun Bogor, Senin (23/12/2013).
Sementara Sofyan (22) calon penumpang asal Bantarkemang, Bogor Timur, Kota Bogor menuturkan mestinya pihak stasiun maupun PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengantisipasi terjadinya antrean panjang dengan memaksimalkan loket yang ada.
"Ini dari 15 loket yang dipergunakan untuk melayani pembelian tiket hari berjamin (THB) hanya 3 loket, kemudian yang multitrip 2 loket, dan yang mengembalikan uang jaminan 3 loket, tidak imbang dengan jumlah calon penumpang yang mau beli tiket," ungkapnya.
Mestinya lanjut dia, pihak PT KAI memaksimalkan pelayanan pembelian tiket. "Apalagi sekarang ini masuk musim libur panjang, dipastikan bakal terjadi lonjakan penumpang yang hendak berwisata," katanya.
Indriyani (19) mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Depok menyayangkan sikap PT KAI yang tidak cepat merespon kondisi ini.
"Jadi seolah sudah terbiasa dan tidak pernah dievaluasi maupun diperbaiki oleh pihak PT KAI. Kalau seperti ini, tidak sedikit ornag yang mau cepat-cepat sampai kantor ataupun kampus yang terlambat," katanya.
Berdasarkan pantauan, kesemrawutan itu berdampak pada antrean panjang hingga 100 meter. Antrean terlihat sekira pukul 09.30 WIB hingga pukul 11.15 WIB.
"Masa mau beli tiket aja harus antre sampai 30 menit lebih," ujar Rudi (32), warga Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor saat ditemui disela-sela antrean pembelian tiket di Stasiun Bogor, Senin (23/12/2013).
Sementara Sofyan (22) calon penumpang asal Bantarkemang, Bogor Timur, Kota Bogor menuturkan mestinya pihak stasiun maupun PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengantisipasi terjadinya antrean panjang dengan memaksimalkan loket yang ada.
"Ini dari 15 loket yang dipergunakan untuk melayani pembelian tiket hari berjamin (THB) hanya 3 loket, kemudian yang multitrip 2 loket, dan yang mengembalikan uang jaminan 3 loket, tidak imbang dengan jumlah calon penumpang yang mau beli tiket," ungkapnya.
Mestinya lanjut dia, pihak PT KAI memaksimalkan pelayanan pembelian tiket. "Apalagi sekarang ini masuk musim libur panjang, dipastikan bakal terjadi lonjakan penumpang yang hendak berwisata," katanya.
Indriyani (19) mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Depok menyayangkan sikap PT KAI yang tidak cepat merespon kondisi ini.
"Jadi seolah sudah terbiasa dan tidak pernah dievaluasi maupun diperbaiki oleh pihak PT KAI. Kalau seperti ini, tidak sedikit ornag yang mau cepat-cepat sampai kantor ataupun kampus yang terlambat," katanya.
(ysw)