Devi tak malu jadi calo angkot
A
A
A
Sindonews.com - Calo angkutan umum biasanya disandang kaum pria, namun di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, ada sosok ibu muda yang melakoni profesi ini selama dua tahun. Meski terlihat gampang, ternyata tak muda bagi ibu muda ini melakoni profesi tersebut.
Meski demikian untuk menyambung hidup, Devi (32) tetap melakoninya, demi dua anaknya yang masih kecil, Dinda (4) dan Deri (7) tahun yang baru menginjak kelas 1 sekolah dasar. Devi sendiri sudah menjalani profesi ini selama 2 tahun, menggantikan suaminya yang dulunya menjadi calo angkutan 44 rute Kampung Melayu-Karet.
"Memang ada resiko, tapi tidak ada pilihan lain beruntung teman-teman disini baik sehingga saya tidak kesulitan, karena kenal dengan suami saya," katanya pada Sindonews, di Terminal Kampung malayu, Minggu (22/12/2013).
Menurutnya setiap hari mereka mendapat jatah dua jam, perorang untuk mencari penumpang. Dalam sehari wanita ini mengantongi Rp60 ribu per hari dari hasil keringatnya mencari penumpang Mikrolet.
"Kalau ramai bisa 60 ribu, tapi kalau hujan kayak gini, paling 30 ribu," tukasnya.
Pantauan Sindonews, di Terminal Kampung Melayu, Minggu (22/12/2013) siang, setiap angkot yang terisi penuh penumpang akan memberinya Rp2.000.
Setiap Mikrolet yang penuh sudah berjalan, Devi kembali mencari penumpang. "Casablanca, Casablanka," teriaknya.
Banyak penumpang yang sudah mengenalnya sehingg mereka selalu bertegur sapa dengannya saat menumpangi angkot. "Banyak yang sudah kenal saya, sehingga biasa saling tegur," bebernya.
Di hari ibu yang jatuh hari ini, dia berharap agar setiap ibu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya agar mereka punya masa depan yang lebih baik dari orangtuanya.
Meski demikian untuk menyambung hidup, Devi (32) tetap melakoninya, demi dua anaknya yang masih kecil, Dinda (4) dan Deri (7) tahun yang baru menginjak kelas 1 sekolah dasar. Devi sendiri sudah menjalani profesi ini selama 2 tahun, menggantikan suaminya yang dulunya menjadi calo angkutan 44 rute Kampung Melayu-Karet.
"Memang ada resiko, tapi tidak ada pilihan lain beruntung teman-teman disini baik sehingga saya tidak kesulitan, karena kenal dengan suami saya," katanya pada Sindonews, di Terminal Kampung malayu, Minggu (22/12/2013).
Menurutnya setiap hari mereka mendapat jatah dua jam, perorang untuk mencari penumpang. Dalam sehari wanita ini mengantongi Rp60 ribu per hari dari hasil keringatnya mencari penumpang Mikrolet.
"Kalau ramai bisa 60 ribu, tapi kalau hujan kayak gini, paling 30 ribu," tukasnya.
Pantauan Sindonews, di Terminal Kampung Melayu, Minggu (22/12/2013) siang, setiap angkot yang terisi penuh penumpang akan memberinya Rp2.000.
Setiap Mikrolet yang penuh sudah berjalan, Devi kembali mencari penumpang. "Casablanca, Casablanka," teriaknya.
Banyak penumpang yang sudah mengenalnya sehingg mereka selalu bertegur sapa dengannya saat menumpangi angkot. "Banyak yang sudah kenal saya, sehingga biasa saling tegur," bebernya.
Di hari ibu yang jatuh hari ini, dia berharap agar setiap ibu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya agar mereka punya masa depan yang lebih baik dari orangtuanya.
(ysw)