Ahok akui target zero hole tak tercapai
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengakui target Pemerintah Provinsi DKI mengentaskan seluruh jalan berlubang di Jakarta atau 'zero hole' tidak dapat tercapai pada tahun ini.
"Enggak tercapai. Karena e-katalog itu baru masuk soal aspal," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (18/12).
Ia mengutarakan, berdasarkan laporan, sejauh ini masih ada beberapa titik jalan di Jakarta yang kondisinya masih berlubang dan belum diselesaikan.
"Masih banyak. Masih ada beberapa titik yang dilaporkan," singkatnya.
Menurut Ahok, penyelesaian seluruh jalan berlubang atau zero hole di Jakarta terkendala karena belum masuknya seluruh item lelang di program e-katalog.
"Itu yang jadi masalah, sekarang kita kan masih tender. Kalau tender kan lama. Sekarang mau kita ubah pakai e-katalog. Tinggal panggil kerjakan," jelasnya.
Ia mengutarakan, data item yang dilelang sebenarnya sudah mulai masuk e-katalog, namun belum seluruhnya. Item itu sendiri telah dinegosiasikan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Sudah mulai masuk. Tahun depan kita sudah gampang. Sekarang sudah kita negosiasikan ke LKPP. Jadi nanti berapa volumenya, diukur terus dibayar," pungkasnya.
"Enggak tercapai. Karena e-katalog itu baru masuk soal aspal," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (18/12).
Ia mengutarakan, berdasarkan laporan, sejauh ini masih ada beberapa titik jalan di Jakarta yang kondisinya masih berlubang dan belum diselesaikan.
"Masih banyak. Masih ada beberapa titik yang dilaporkan," singkatnya.
Menurut Ahok, penyelesaian seluruh jalan berlubang atau zero hole di Jakarta terkendala karena belum masuknya seluruh item lelang di program e-katalog.
"Itu yang jadi masalah, sekarang kita kan masih tender. Kalau tender kan lama. Sekarang mau kita ubah pakai e-katalog. Tinggal panggil kerjakan," jelasnya.
Ia mengutarakan, data item yang dilelang sebenarnya sudah mulai masuk e-katalog, namun belum seluruhnya. Item itu sendiri telah dinegosiasikan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Sudah mulai masuk. Tahun depan kita sudah gampang. Sekarang sudah kita negosiasikan ke LKPP. Jadi nanti berapa volumenya, diukur terus dibayar," pungkasnya.
(ysw)