Uji coba penutupan Tol Semanggi masih buka-tutup
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksanaan uji coba penutupan Gerbang Tol semanggi I untuk mengurai kemacetan terbilang cukup efektif. Kendati demikian, penutupan masih dilakukan secara buka-tutup.
Berdasarkan pantauan, arus lalu lintas dari arah barat ke timur tepatnya dari traficlight Slipi menuju Semanggi cenderung ramai lancar. Padahal biasanya saat jam sibuk, arus lalu lintas di daerah tersebut cukup padat akibat antrean kendaraan di gerbang pintu Tol Semanggi I.
Seorang penjaga warung yang berada dekat gerbang Tol Semanggi I, Darlan (43), mengatakan, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dari arah barat ke timur memang terbilang sangat parah ketika jam pulang kerja, terlebih pada Sabtu-Minggu.
Untuk itu, sistem buka-tutup Gerbang Tol memang efektif untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap harinya di ruas Jalan tersebut. Namun, sepengamatannya, apabila gerbang tersebut ditutup kemacetan justru bertambah parah. Sebab, kendaraan yang seharusnya masuk ke dalam jalan tol jadi menumpuk di Jalan Gatot Subroto.
"Buka-tutup itu kan sudah ada dari dahulu. Kemacetan pun terurai jika gerbang di buka-tutup," ungkap Darlan yang sudah berdagang di sisi kiri Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan sejak 1995, di lokasi, Selasa (17/12/2013).
Salah seorang petugas penyedia fasilitas marka jalan dari PT Jasa Marga, Julius mengatakan, sejak dua hari uji coba penutupan Gerbang Tol, kepadatan lalunlintas terlihat cukup terurai. Namun, uji coba penutupan tidak bisa dilakukan tanpa sistem buka tutup. Sebab untuk masuk ke gerbang tol Semanggi II, para kendaraan harus mengalami crosing akibat sterilisasai jalur TransJakarta.
"Kalau arus lalu lintas padat di gerbang Tol Semanggi II, marka jalan yang menutup gerbang kami buka. Begitupun sebaliknya," ujarnya.
Sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 30.00 kemarin, lanjut Julius pihaknya sudah melakukan buka tutup gerbang dengan 20 trafic cone sebanyak lima kali.
"Dari pukul 16.00-17.00 WIB di tutup. Dari pukul 17.00-17.15 WIB kami buka. Kemudian pada pukul 17.25-18.45 WIB kami tutup dan kembali dibuka pada19.10-19.30 WIB. Dari 19.30-20.00 WIB kami tutup kembali," paparnya.
Berdasarkan pantauan, arus lalu lintas dari arah barat ke timur tepatnya dari traficlight Slipi menuju Semanggi cenderung ramai lancar. Padahal biasanya saat jam sibuk, arus lalu lintas di daerah tersebut cukup padat akibat antrean kendaraan di gerbang pintu Tol Semanggi I.
Seorang penjaga warung yang berada dekat gerbang Tol Semanggi I, Darlan (43), mengatakan, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dari arah barat ke timur memang terbilang sangat parah ketika jam pulang kerja, terlebih pada Sabtu-Minggu.
Untuk itu, sistem buka-tutup Gerbang Tol memang efektif untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap harinya di ruas Jalan tersebut. Namun, sepengamatannya, apabila gerbang tersebut ditutup kemacetan justru bertambah parah. Sebab, kendaraan yang seharusnya masuk ke dalam jalan tol jadi menumpuk di Jalan Gatot Subroto.
"Buka-tutup itu kan sudah ada dari dahulu. Kemacetan pun terurai jika gerbang di buka-tutup," ungkap Darlan yang sudah berdagang di sisi kiri Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan sejak 1995, di lokasi, Selasa (17/12/2013).
Salah seorang petugas penyedia fasilitas marka jalan dari PT Jasa Marga, Julius mengatakan, sejak dua hari uji coba penutupan Gerbang Tol, kepadatan lalunlintas terlihat cukup terurai. Namun, uji coba penutupan tidak bisa dilakukan tanpa sistem buka tutup. Sebab untuk masuk ke gerbang tol Semanggi II, para kendaraan harus mengalami crosing akibat sterilisasai jalur TransJakarta.
"Kalau arus lalu lintas padat di gerbang Tol Semanggi II, marka jalan yang menutup gerbang kami buka. Begitupun sebaliknya," ujarnya.
Sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 30.00 kemarin, lanjut Julius pihaknya sudah melakukan buka tutup gerbang dengan 20 trafic cone sebanyak lima kali.
"Dari pukul 16.00-17.00 WIB di tutup. Dari pukul 17.00-17.15 WIB kami buka. Kemudian pada pukul 17.25-18.45 WIB kami tutup dan kembali dibuka pada19.10-19.30 WIB. Dari 19.30-20.00 WIB kami tutup kembali," paparnya.
(mhd)