Warga Desa Cilebut Timur masih bertahan di stasiun
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini, warga Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor masih melakukan blokir jalur rel kereta tujuan Bogor-Jakarta. Mereka akan terus bertahan sampai tuntutan mereka dipenuhi pihak stasiun.
Warga yang melakukan aksi tersebut meminta agar pihak Stasiun Cilebut memberikan jalan bagi warga desa. Maklum saja, warga keberatan dengan keharusan membayar Rp2.000 setiap kali melintas di stasiun.
"Disediakan jalan setapak juga enggak apa-apa, yang penting tidak muter jauh," teriak warga, Yuyun (44) di Stasiun Cilebut, Selasa (17/12/2013).
Dia merasa keberatan bila harus terus dipungut biaya hanya untuk melintas. "Saya nganterin anak dan belanja ke pasar lewat stasiun, masak gitu saja harus bayar," tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya, Sukamto (50) memaparkan bahwa warga sudah tiga kali melakukan pengajuan pembuatan jalan untuk warga.
"Katanya kalau stasiun sudah dirombak, bakal dibuat (jalan). Tapi sampai sekarang belum dibuat juga," ujarnya.
Hingga kini puluhan petugas sudah berjaga di stasiun dan kedua jalur kereta sudah bisa dipergunakan. Namun, beberapa warga masih tetap menduduki stasiun hingga terjadi kesepakatan.
Warga yang melakukan aksi tersebut meminta agar pihak Stasiun Cilebut memberikan jalan bagi warga desa. Maklum saja, warga keberatan dengan keharusan membayar Rp2.000 setiap kali melintas di stasiun.
"Disediakan jalan setapak juga enggak apa-apa, yang penting tidak muter jauh," teriak warga, Yuyun (44) di Stasiun Cilebut, Selasa (17/12/2013).
Dia merasa keberatan bila harus terus dipungut biaya hanya untuk melintas. "Saya nganterin anak dan belanja ke pasar lewat stasiun, masak gitu saja harus bayar," tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya, Sukamto (50) memaparkan bahwa warga sudah tiga kali melakukan pengajuan pembuatan jalan untuk warga.
"Katanya kalau stasiun sudah dirombak, bakal dibuat (jalan). Tapi sampai sekarang belum dibuat juga," ujarnya.
Hingga kini puluhan petugas sudah berjaga di stasiun dan kedua jalur kereta sudah bisa dipergunakan. Namun, beberapa warga masih tetap menduduki stasiun hingga terjadi kesepakatan.
(ysw)