Berantas curanmor, polisi diminta tegas
A
A
A
Sindonews.com - Peristiwa pencurian khususnya pencurian kendaraan bermotor yang korbanya tewas meruapakan tugas besar kepolisian. Karena, selama kepolisisan tidak bertindak tegas, peristiwa semacam itu akan tetap terjadi.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Erlangga Masdiana untuk itu mekanisme treatmen dari pihak aparat harus diperbaiki, sebab jika dibiarkan persepsi negatif masyarakat terhadap kepolisian akan terjadi.
Peristiwa pencurian tersebut, lanjut dia, merupakan bentuk teror terhadap masyarakat. artinya, jika sudah teror, masyarakat pasti akan membantu kepolisian.
Misalnya saja dalam hal teroris, polisi pasti mendapatkan bantuan dari masyarakat untuk mencegah dan menangkap para pelaku terorisme. Untuk itu pendekatan kepada masyarakat sangat diperlukan dalam mencegah dan menangkap pelaku pencurian tersebut.
"Polisi harus mengambil ketegasan dan berkoordinasi dengan masyarakat, kalau tidak mampu minta bantuan TNI," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Erlangga menjelaskan, selain polisi dan masyarakat, pemerintah juga harus berperan untuk mencegah kasus pencurian tersebut. Misalnya saja dalam penerangan jalan. Pemerintah harus segera menerangkan jalan-jalan yang dianggap rawan, baik dalam gang maupun Jalan raya.
"Para pengendara juga harus diberikan pemahaman terhadap kondisi keamanan, namun jangan berlebihan. Jangan sampai rasa takut timbul di masyarakat, khusunya anak pelajar sebagai generasi bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa pencurian kendaraan bermotor yang mengakibatkan korban tewas bukan terjadi pada kemarin saja. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 22 November 2013 dinihari sekitar pukul 00.35 WIB, di Jalan Kembangan, Jakarta Barat.
Dimana saat itu, korban yang bernama Teguh Santoso (20), warga Kembangan, Jakarta Barat tewas ditusuk oleh kawana pencuri saat mempertahankan sepeda motor Yamaha Mio Fino dengan nomor polisi B 3372 BRW.
Baca berita terkait:
Pertahankan motor kakak, Garda tewas ditusuk
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Erlangga Masdiana untuk itu mekanisme treatmen dari pihak aparat harus diperbaiki, sebab jika dibiarkan persepsi negatif masyarakat terhadap kepolisian akan terjadi.
Peristiwa pencurian tersebut, lanjut dia, merupakan bentuk teror terhadap masyarakat. artinya, jika sudah teror, masyarakat pasti akan membantu kepolisian.
Misalnya saja dalam hal teroris, polisi pasti mendapatkan bantuan dari masyarakat untuk mencegah dan menangkap para pelaku terorisme. Untuk itu pendekatan kepada masyarakat sangat diperlukan dalam mencegah dan menangkap pelaku pencurian tersebut.
"Polisi harus mengambil ketegasan dan berkoordinasi dengan masyarakat, kalau tidak mampu minta bantuan TNI," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Erlangga menjelaskan, selain polisi dan masyarakat, pemerintah juga harus berperan untuk mencegah kasus pencurian tersebut. Misalnya saja dalam penerangan jalan. Pemerintah harus segera menerangkan jalan-jalan yang dianggap rawan, baik dalam gang maupun Jalan raya.
"Para pengendara juga harus diberikan pemahaman terhadap kondisi keamanan, namun jangan berlebihan. Jangan sampai rasa takut timbul di masyarakat, khusunya anak pelajar sebagai generasi bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa pencurian kendaraan bermotor yang mengakibatkan korban tewas bukan terjadi pada kemarin saja. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 22 November 2013 dinihari sekitar pukul 00.35 WIB, di Jalan Kembangan, Jakarta Barat.
Dimana saat itu, korban yang bernama Teguh Santoso (20), warga Kembangan, Jakarta Barat tewas ditusuk oleh kawana pencuri saat mempertahankan sepeda motor Yamaha Mio Fino dengan nomor polisi B 3372 BRW.
Baca berita terkait:
Pertahankan motor kakak, Garda tewas ditusuk
(mhd)