Pertahankan motor kakak, Garda tewas ditusuk

Senin, 16 Desember 2013 - 21:45 WIB
Pertahankan motor kakak,...
Pertahankan motor kakak, Garda tewas ditusuk
A A A
Sindonews.com - Nasib nahas dialami Garda Nusantara (18), warga Jalan Pos Pengumben Rt 01/06, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Siswa yang baru saja lulus SMK YMIK, Joglo, Kembangan itu tewas saat ingin mempertahankan sepeda motornya.

Peristiwa tersebut terjadi Minggu 15 Desember 2013 sekira pukul 23.30 WIB. Dimana saat itu, Garda yang mengendarakan sepeda motor Yamaha Mio B 6449 UFK seorang diri hendak pulang usai bermain dari rumah temannya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Di tengah perjalanan tepatnya di Jalan Raya Joglo Kopilas, Kembangan, Jakarta Barat, Garda dihadang oleh empat orang tidak dikenal yang memaksa untuk menyerahkan motornya tersebut. Namun Garda mencoba melawan untuk mempertahankannya. Akibatnya, Garda mengalami luka tusuk di dada kiri dan punggungnya.

Saksi bernama Mohammad Iqbal Sanjaya (21), security perumahan Copilas mengatakan, jika dirinya melihat korban berkelahi dengan empat orang dan berteriak maling sambil megang dadanya. Namun saat saksi mencoba mengejar, para pelaku dengan lincah melarikan diri hingga saksi pun tak berhasil mengejarnya.

"Karena kehilangan jejak, saksi akhirnya kembali ke TKP dan melapor ke kepolisian. Hingga saat ini kami masih lakukan penyelidikan," kata Kasubag Humas Polres Jakarta Barat Kompol Herru di Jakarta, Senin (16/12/2013).

Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi, pelaku diketahui menggunakan dua motor jenis bebek dengan berboncengan. Meski tidak meninggalkan barang bukti, namun jika dilihat dari luka tusuk, pelaku menggunakan senjata tajam jenis cerulit.

"Ke empat pelaku berjenis kelamin pria dan tidak menggunakan topeng. Usai mendapatkan motor pelaku lari ke arah tangerang," ujarnya.

Sementara itu, Ayah korban bernama Muhammad Nur (71), mengatakan saat ini almarhum putra ke sembilannya sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Masjid Iā€™Tihad, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Saya masih belum percaya dengan kepergian Ragil (Garda). Saya masih berpikir kalau dia masih tidur," kata Nur dengan wajah yang masih berduka.

Sebelum peristiwa nahas itu menimpa putranya, Nur tidak memiliki firasat buruk tentangnya. Sebab, setau Nur, anaknya tidak pernah berpergian seorang diri, melainkan selalu bersama teman-temannya. Selain itu, dimata keluarga Nur merupakan anak yang rajin dan sering membantu keluarga di rumah.

Bahkan setau Nur, Ragil tidak pernah macam-macam dalam pergaulannya apalagi memiliki musuh. Dia berharap, agar para pelaku dapat segera tertangkap dan dikenakan hukuman mati agar setimpal dengan apa yang dialami putra tercintanya itu.

Ragil yang izin keluar rumah sekira pukul 22.00 WIB itu menggunakan motor kakaknya bernama Ucup. Ragil izin untuk pergi kerumah temannya di daerah Kembangan, kemudian sekira pukul 23.30 WIB, Nur mendapatkan telepon jika Ragil tewas usai dikeroyok dan dirampas motornya.

"Ragil tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Permata Hijau. Setelah dinyatakan tewas, Ragil dibawa ke RSCM untuk di autopsi. Ragil mengalami luka dua tusukan, satu di dada dan satu di punggung," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8218 seconds (0.1#10.140)