Kadisdik DKI tepis aduan tiga organisasi guru
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menepis tudingan tiga organisasi guru, yang melaporkan jajarannya membocorkan soal tes lelang jabatan kepala sekolah (Kepsek) DKI.
Tiga organisasi guru itu di antaranya Federasi Serikat guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ).
Taufik menegaskan, tidak pernah mengumpulkan Kepsek peserta lelang jabatan dan memberikan bocoran soal tes. Ke-180 Kepsek peserta lelang jabatan yang berkumpul di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) beberapa waktu lalu hanya melakukan belajar bersama.
"Seperti siswa mau ujian saja, ada yang belajar sendiri ada juga yang belajar secara kelompok, masih wajar menurut saya. Jadi bukan pembekalan tapi belajar bersama dan itu juga atas inisiatif peserta sendiri," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (16/12/2013).
Taufik juga menilai, dipilihnya kantor LPMP sebagai tempat belajar bersama 180 kepala sekolah peserta lelang jabatan merupakan hal yang wajar. Mengingat, kata dia, kantor yang berada di bawah naungan Kemendikbud itu memiliki fasilitas lengkap. Sehingga memudahkan kegiatan belajar bersama kepala sekolah peserta lelang jabatan kepsek DKI.
"Seperti anda (wartawan) saja, kalau mau belajar menulis, tidak mungkin kan tempatnya di apotik misalnya," kata dia.
Masih kata Taufik, hasil tes Kepsek peserta lelang jabatan sangat variatif. Ada yang mendapat nilai sempurna hingga nilai sangat rendah. Hal itu membuktikan jika tidak ada kebocoran soal dalam tes lelang jabatan Kepsek DKI.
"Ada yang dapat nilai cuma 40 dari skala 100, kalau bocor harusnya baik semua nilainya. Kalau kepala sekolah dapat nilai bagus itu wajar saja, karena mereka sudah lebih mengerti tentang tugas-tugas kepala sekolah," terangnya.
Menurut Taufik, isu mengenai kebocoran soal ini selalu muncul menjelang diadakannya tes apapun. Karena itu peserta lelang jabatan diminta tetap fokus pada ujian mereka.
"Karena ini (lelang jabatan kepala sekolah) baru pertama kali diselenggarakan, wajar kalau ada keraguan. Bagi yang merasa cemas atau tertekan atasilah dengan terus belajar," tandasnya.
Sebelumnya, tiga organisasi guru FSGI, PGSI dan FMGJ mempersoalkan keabsahan tes lelang jabatan kepala sekolah DKI Jakarta yang sampai kini sedang berlangsung di Pemprov DKI Jakarta.
Organisasi guru ini menilai, berdasarkan laporan dan bukti dari sejumlah guru peserta lelang jabatan kepala sekolah, ada dugaan terjadi kecurangan sistemik yang melibatkan Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
"Indikasi dugaan kecurangan sistemik di kemukakan para pelapor bahwa oknum pejabat LPMP membekali pelatihan tes soal ujian lelang jabatan kepada 180 kepala sekolah yang sedang menjabat," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI Retno Listyarti di Balai Kota Jakarta, hari ini.
Baca berita terkait:
3 organisasi guru mempertanyakan soal keabsahan ujian
Ahok berang, Kadisdik terancam dicopot
Tiga organisasi guru itu di antaranya Federasi Serikat guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ).
Taufik menegaskan, tidak pernah mengumpulkan Kepsek peserta lelang jabatan dan memberikan bocoran soal tes. Ke-180 Kepsek peserta lelang jabatan yang berkumpul di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) beberapa waktu lalu hanya melakukan belajar bersama.
"Seperti siswa mau ujian saja, ada yang belajar sendiri ada juga yang belajar secara kelompok, masih wajar menurut saya. Jadi bukan pembekalan tapi belajar bersama dan itu juga atas inisiatif peserta sendiri," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (16/12/2013).
Taufik juga menilai, dipilihnya kantor LPMP sebagai tempat belajar bersama 180 kepala sekolah peserta lelang jabatan merupakan hal yang wajar. Mengingat, kata dia, kantor yang berada di bawah naungan Kemendikbud itu memiliki fasilitas lengkap. Sehingga memudahkan kegiatan belajar bersama kepala sekolah peserta lelang jabatan kepsek DKI.
"Seperti anda (wartawan) saja, kalau mau belajar menulis, tidak mungkin kan tempatnya di apotik misalnya," kata dia.
Masih kata Taufik, hasil tes Kepsek peserta lelang jabatan sangat variatif. Ada yang mendapat nilai sempurna hingga nilai sangat rendah. Hal itu membuktikan jika tidak ada kebocoran soal dalam tes lelang jabatan Kepsek DKI.
"Ada yang dapat nilai cuma 40 dari skala 100, kalau bocor harusnya baik semua nilainya. Kalau kepala sekolah dapat nilai bagus itu wajar saja, karena mereka sudah lebih mengerti tentang tugas-tugas kepala sekolah," terangnya.
Menurut Taufik, isu mengenai kebocoran soal ini selalu muncul menjelang diadakannya tes apapun. Karena itu peserta lelang jabatan diminta tetap fokus pada ujian mereka.
"Karena ini (lelang jabatan kepala sekolah) baru pertama kali diselenggarakan, wajar kalau ada keraguan. Bagi yang merasa cemas atau tertekan atasilah dengan terus belajar," tandasnya.
Sebelumnya, tiga organisasi guru FSGI, PGSI dan FMGJ mempersoalkan keabsahan tes lelang jabatan kepala sekolah DKI Jakarta yang sampai kini sedang berlangsung di Pemprov DKI Jakarta.
Organisasi guru ini menilai, berdasarkan laporan dan bukti dari sejumlah guru peserta lelang jabatan kepala sekolah, ada dugaan terjadi kecurangan sistemik yang melibatkan Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
"Indikasi dugaan kecurangan sistemik di kemukakan para pelapor bahwa oknum pejabat LPMP membekali pelatihan tes soal ujian lelang jabatan kepada 180 kepala sekolah yang sedang menjabat," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI Retno Listyarti di Balai Kota Jakarta, hari ini.
Baca berita terkait:
3 organisasi guru mempertanyakan soal keabsahan ujian
Ahok berang, Kadisdik terancam dicopot
(mhd)