Proyek galian jalan di Margonda dikeluhkan warga
A
A
A
Sindonews.com - Proyek penataan Jalan Margonda dapat dipastikan akan dihentikan. Alasannya, pada 20 Desember 2013 proyek tersebut harus selesai semuanya.
Padahal, proyek yang menelan anggaran sebanyak Rp28 miliar yang diambil dari Anggaran Pendaparan Belanja Daerah (APBD) itu baru baru berjalan 20 persen. Proyek yang sudah berjalan sejak bulan Oktober 2013, harus selesai dalam sepekan lagi.
Apakah proyek yang dikerjakan PT Sartonia Agung itu akan selesai tepat dengan waktu yang sudah ditargetkan, atau mangkrak?
Hingga kini proyek yang diunggulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok itu hanya meninggalkan galian di sepanjang Jalan Margonda, Depok. Sehingga tumpukan tanah di sisi jalan itu dapat menggannggu para pengguna jalan tersebut.
Bahkan tumpukan tanah setinggi dua meter berjejer di tiap depan pertokoan Jalan Margonda dapat menyebabkan kemacetan dan mengancam keselamatan pengguna jalan, tumpukan tanah juga dikeluhkan pemilik ruko dan warga sekitar.
"Ini enggak akan selesai pada batas akhirnya (20 Desember mendatang). Sekarang saja baru digali. Bisa saja di cut off dan dilanjutkan pada tahun depan," kata Yudi, warga Pondok Cina, Beji, Jumat (13/12/2013).
Dirinya yang tinggal di Jalan Margonda menuturkan, saat pelaksanaan perbaikan saluran air, pihak kontraktor tidak berkomunikasi dengan pengurus lingkungan. Sehingga mengakibatkan jalan masuk gang di Kelurahan Kemirimuka terganggu.
Keluhan serupa diungkapkan, Herman, warga RT 003/ RW 018 Kemirimuka, Beji yang menuding proyek itu sempat membuat aliran listrik terganggu. Akibat adanya galian itu sempat terjadi pemadaman listrik di wilayah Kelurahan Kemirimuka akibat kabel di dalam tanah terkena alat berat.
"Sekitar ratusan rumah di wilayah kami Kelurahan Kemirimuka listriknya sempat padam hingga enam jam akibat adanya kabel PLN yang terkena galian belco," cetusnya.
Baca berita terkait:
Tumpukan tanah ancam pengendara di Margonda
Padahal, proyek yang menelan anggaran sebanyak Rp28 miliar yang diambil dari Anggaran Pendaparan Belanja Daerah (APBD) itu baru baru berjalan 20 persen. Proyek yang sudah berjalan sejak bulan Oktober 2013, harus selesai dalam sepekan lagi.
Apakah proyek yang dikerjakan PT Sartonia Agung itu akan selesai tepat dengan waktu yang sudah ditargetkan, atau mangkrak?
Hingga kini proyek yang diunggulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok itu hanya meninggalkan galian di sepanjang Jalan Margonda, Depok. Sehingga tumpukan tanah di sisi jalan itu dapat menggannggu para pengguna jalan tersebut.
Bahkan tumpukan tanah setinggi dua meter berjejer di tiap depan pertokoan Jalan Margonda dapat menyebabkan kemacetan dan mengancam keselamatan pengguna jalan, tumpukan tanah juga dikeluhkan pemilik ruko dan warga sekitar.
"Ini enggak akan selesai pada batas akhirnya (20 Desember mendatang). Sekarang saja baru digali. Bisa saja di cut off dan dilanjutkan pada tahun depan," kata Yudi, warga Pondok Cina, Beji, Jumat (13/12/2013).
Dirinya yang tinggal di Jalan Margonda menuturkan, saat pelaksanaan perbaikan saluran air, pihak kontraktor tidak berkomunikasi dengan pengurus lingkungan. Sehingga mengakibatkan jalan masuk gang di Kelurahan Kemirimuka terganggu.
Keluhan serupa diungkapkan, Herman, warga RT 003/ RW 018 Kemirimuka, Beji yang menuding proyek itu sempat membuat aliran listrik terganggu. Akibat adanya galian itu sempat terjadi pemadaman listrik di wilayah Kelurahan Kemirimuka akibat kabel di dalam tanah terkena alat berat.
"Sekitar ratusan rumah di wilayah kami Kelurahan Kemirimuka listriknya sempat padam hingga enam jam akibat adanya kabel PLN yang terkena galian belco," cetusnya.
Baca berita terkait:
Tumpukan tanah ancam pengendara di Margonda
(mhd)