Jokowi salahkan pembangunan jalan di Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menganggap, kondisi jalan di Jakarta sebagai penyebab utama kecelakaan maut di pintu perlintasan Teluk Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dalam kunjungannya ke lokasi kejadian kereta Commuter Line dengan truk tangki bensin, mantan Wali Kota Solo itu menganggap, harus ada perbaikan besar kondisi jalan di Jakarta secepatnya.
"Ini kan sebetulnya kan tidak hanya masalah di sini saja. Saya kira di seluruh DKI Jakarta. Ini sudah jelas memang kita terlambat membangun under pass sama fly over," kata Jokowi di lokasi kejadian, Senin (9/12/2013).
Dia menegaskan, sudah seharusnya kereta berada di bawah tanah ataupun di atas jalan raya. Hal tersebut tentunya untuk efektifitas jalur transportasi di Jakarta.
Jokowi menargetkan, pembuatan jalur kereta api di bawah tanah ataupun di jalan layang bisa dilaksanakan paling lambat tahun depan.
Sementara itu, Jokowi juga meminta agar peristiwa ini menjadi pembelajaran tersendiri bagi para warga untuk lebih mematuhi peraturan lalu lintas. Penegakan hukum pun menjadi kata kunci agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang.
"Yang melintas di perlintasan kereta seperti ini kalau sudah ada sinyal entah suara, entah palang pintu ya stop. Siapapun, entah itu gubernur, entah itu walikota, menteri siapapun harus berhenti,"tegasnya.
Jika ada yang melanggar peraturan itu, siappapun itu, termasuk angkutan umum yang suka ngetem sembarangan, harus diberikan hukuman yang setimpal.
"Ya itu penegakan di situ itu. Semuanya tidak hanya yang ngetem. Kuncinya di penegakan hukum, harus ditangkap kalau sudah kayak gitu dan harus tegas," tandasnya.
Baca berita terkait:
Ini perjuangan Fransiska untuk lepas dari maut
Dalam kunjungannya ke lokasi kejadian kereta Commuter Line dengan truk tangki bensin, mantan Wali Kota Solo itu menganggap, harus ada perbaikan besar kondisi jalan di Jakarta secepatnya.
"Ini kan sebetulnya kan tidak hanya masalah di sini saja. Saya kira di seluruh DKI Jakarta. Ini sudah jelas memang kita terlambat membangun under pass sama fly over," kata Jokowi di lokasi kejadian, Senin (9/12/2013).
Dia menegaskan, sudah seharusnya kereta berada di bawah tanah ataupun di atas jalan raya. Hal tersebut tentunya untuk efektifitas jalur transportasi di Jakarta.
Jokowi menargetkan, pembuatan jalur kereta api di bawah tanah ataupun di jalan layang bisa dilaksanakan paling lambat tahun depan.
Sementara itu, Jokowi juga meminta agar peristiwa ini menjadi pembelajaran tersendiri bagi para warga untuk lebih mematuhi peraturan lalu lintas. Penegakan hukum pun menjadi kata kunci agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang.
"Yang melintas di perlintasan kereta seperti ini kalau sudah ada sinyal entah suara, entah palang pintu ya stop. Siapapun, entah itu gubernur, entah itu walikota, menteri siapapun harus berhenti,"tegasnya.
Jika ada yang melanggar peraturan itu, siappapun itu, termasuk angkutan umum yang suka ngetem sembarangan, harus diberikan hukuman yang setimpal.
"Ya itu penegakan di situ itu. Semuanya tidak hanya yang ngetem. Kuncinya di penegakan hukum, harus ditangkap kalau sudah kayak gitu dan harus tegas," tandasnya.
Baca berita terkait:
Ini perjuangan Fransiska untuk lepas dari maut
(mhd)