Cuaca ekstrem, BPBD akan langsung gunakan TMC
A
A
A
Sindonews.com - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang saat ini masih menunggu persetujuan dari DPRD DKI nantinya hanya akan digunakan saat ada peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Jadi walaupun ada awan mendung tapi masih dianggap normal, kita tidak akan gunakan TMC," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI, Danang Susanto ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (7/12/2013).
Sebaliknya, lanjut Danang, apabila cuaca normal, tapi ada peringatan cuaca ekstrem dari BMKB, alat TMC ini digunakan. Begitu cuaca ekstrem dilaporkan, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan tim dari BPBD Jabodetabek, BNPB dan BMKG.
"Ini dilakukan oleh tim dari seluruh kawasan Jabodetabek yang terdiri dari BPBD, BNPB, BMKG dan BPPT," jelasnya.
Terkait banjir kiriman, lanjut Danang, BPBD DKI telah menyiapkan langkah antisipasi dengan membentuk personel tanggap darurat di masing-masing wilayah, serta layanan aduan call center di nomor 164.
"Itu call center BPBD. Kalau ada warga butuh informasi, logistik, info cuaca, bencana, evakuasi, ambulan hingga permintaan air bersih, bisa mengadu ke situ," tandasnya.
Baca juga: Melawan siklus cuaca, DKI gelontorkan Rp18 M
"Jadi walaupun ada awan mendung tapi masih dianggap normal, kita tidak akan gunakan TMC," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI, Danang Susanto ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (7/12/2013).
Sebaliknya, lanjut Danang, apabila cuaca normal, tapi ada peringatan cuaca ekstrem dari BMKB, alat TMC ini digunakan. Begitu cuaca ekstrem dilaporkan, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan tim dari BPBD Jabodetabek, BNPB dan BMKG.
"Ini dilakukan oleh tim dari seluruh kawasan Jabodetabek yang terdiri dari BPBD, BNPB, BMKG dan BPPT," jelasnya.
Terkait banjir kiriman, lanjut Danang, BPBD DKI telah menyiapkan langkah antisipasi dengan membentuk personel tanggap darurat di masing-masing wilayah, serta layanan aduan call center di nomor 164.
"Itu call center BPBD. Kalau ada warga butuh informasi, logistik, info cuaca, bencana, evakuasi, ambulan hingga permintaan air bersih, bisa mengadu ke situ," tandasnya.
Baca juga: Melawan siklus cuaca, DKI gelontorkan Rp18 M
(ysw)