Gawat, peredaran miras oplosan kurang pengawasan

Minggu, 01 Desember 2013 - 16:08 WIB
Gawat, peredaran miras oplosan kurang pengawasan
Gawat, peredaran miras oplosan kurang pengawasan
A A A
Sindonews.com - Peredaran minuman keras (miras) di Ibu Kota kini semakin mengkhawatirkan. Gawatnya, miras oplosan yang banyak menelan korban mulai digemari karena mudah didapat dan harganya yang murah.

Makanan (BPOM), Juleka Susy Susanti mengatakan, dewasa ini masyarakat lebih menyukai miras oplosan karena harga yang ditawarkan lebih murah.

Umumnya miras oplosan biasanya dikonsumsi oleh warga menengah ke bawah, karena harganya lebih murah dan memberikan efek langsung. Tidak sedikit juga miras itu dikemas layaknya minuman berakohol resmi dengan botol yang sama.

"Maraknya peredaran miras oplosan ini yang juga harus diwaspadai mengingat sudah banyak yang menjadi korban jiwa," katanya saat menjadi pembicara dalam perbincangan mengenai miras oplosan di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2013).

Sayangnya, kednati sudah ada korban jiwa pemerintah kurang peka terhadap kasus ini. Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Tomagola menilai kinerja pemerintah tidak serius dalam mengawasi peredaran minuman beralkohol oplosan yang beredar di sejumlah daerah. Kinerja kepolisian dan BPOM untuk mengawasi miras oplosan dan peredaran miras tidak memuaskan.

Dia menyebutkan, tiga tahun terakhir terjadi beberapa kasus yang mengkibatkan meninggalnya warga lokal dan asing, karena miras oplosan atau campuran antara minuman alkohol dengan minuman lainnya.

"Perlu regulasi yang kuat dan bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah guna mencegah dampak bahaya dari minuman beralkohol oplosan tersebut," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5208 seconds (0.1#10.140)