Ini kronologis teror gas air mata di Pondok Aren
A
A
A
Sindonews.com - Teror gas air mata yang menimpa Aang warga Jurangmangu, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, pada Rabu 20 November 2013, masih menyisakan tanda tanya besar. Kendati masih trauma, Aang masih bisa menceritakan kronologis kejadian tersebut.
"Rabu dini hari, sekira pukul 00.20 WIB, posisinya saat itu keluarga sudah pada tidur semua," ujar Ivan kepada Sindonews, melalui layanan BlackBerry Mesengger (BBM), Jumat (22/11/2013).
Dia melanjutkan, dirinya bersama Aang, saat itu masih terjaga dan belum tidur. Tiba-tiba, tanpa terdengar ledakan, ada yang melempar gas air mata ke dalam rumah melalui lubang angin yang ada di atas pintu.
"Posisinya saat itu, semua pintu sudah terkunci. Pas dalam rumah penuh sama asap, saya buka pintu depan dan lari ke depan rumah, ke jalan. Tetapi tidak menemukan ada seorang pun," bebernya.
Ivan menduga, usai melempar gas air mata ke dalam rumah, pelaku yang diduga memarkir kendaraannya jauh dari rumah Aang langsung melarikan diri, hingga tidak terdengar.
"Saya yakin pelakunya jalan kaki, atau enggak bawa kendaraan. Soalnya tidak ada suara motor atau pun mobil lewat. Malam itu juga saya langsung melapor ke kantor Polsek Pondok Aren," jelasnya.
Usai melapor, polisi datang ke rumah Ivan. Saat polisi tiba, di dalam rumah Ivan masih ada asap yang menyesakkan pernapasan, dan membuat pedih mata.
Hingga kini, Ivan mengaku masih belum mengetahui sebab terjadinya teror gas air mata di rumahnya tersebut. Namun yang pasti, pihak keluarga Aang merasa terganggu dan trauma.
"Rabu dini hari, sekira pukul 00.20 WIB, posisinya saat itu keluarga sudah pada tidur semua," ujar Ivan kepada Sindonews, melalui layanan BlackBerry Mesengger (BBM), Jumat (22/11/2013).
Dia melanjutkan, dirinya bersama Aang, saat itu masih terjaga dan belum tidur. Tiba-tiba, tanpa terdengar ledakan, ada yang melempar gas air mata ke dalam rumah melalui lubang angin yang ada di atas pintu.
"Posisinya saat itu, semua pintu sudah terkunci. Pas dalam rumah penuh sama asap, saya buka pintu depan dan lari ke depan rumah, ke jalan. Tetapi tidak menemukan ada seorang pun," bebernya.
Ivan menduga, usai melempar gas air mata ke dalam rumah, pelaku yang diduga memarkir kendaraannya jauh dari rumah Aang langsung melarikan diri, hingga tidak terdengar.
"Saya yakin pelakunya jalan kaki, atau enggak bawa kendaraan. Soalnya tidak ada suara motor atau pun mobil lewat. Malam itu juga saya langsung melapor ke kantor Polsek Pondok Aren," jelasnya.
Usai melapor, polisi datang ke rumah Ivan. Saat polisi tiba, di dalam rumah Ivan masih ada asap yang menyesakkan pernapasan, dan membuat pedih mata.
Hingga kini, Ivan mengaku masih belum mengetahui sebab terjadinya teror gas air mata di rumahnya tersebut. Namun yang pasti, pihak keluarga Aang merasa terganggu dan trauma.
(ysw)