Warga Pocin ancam blokir akses menuju Stasiun UI
A
A
A
Sindonews.com - Tidak adanya jawaban dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) atas keluhan warga Jalan Pepaya, Pondok Cina, Beji membuat mereka geram. Warga berniat untuk memblokir akses menuju stasiun UI dan Pondok Cina karena akses warga selama ini ditutup UI.
Sebelumnya, warga telah mengundang Kepala Stasiun (KS) Universitas Indonesia (UI) dan Pondok Cina untuk rembukan terkait penutupan jalan, namun tidak ada perwakilan yang datang.
Warga pun bersepakat jika hingga pertemuan berikutnya tidak juga ada niat baik dari PT KAI yang diwakili KS maka warga mengancam akan menutup akses Jalan Sawo yang kini menjadi jalan menuju Stasiun UI.
“Kami sudah membuat undangan kepada kepala Stasiun UI, dan Pondok Cina, untuk hadir dirapat pembahasan penutupan Jalan Pepaya, eh malah engak hadir,” kata Ketua Lembaga Pemberdayan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pondok Cina, Beji Munir Haji Mukri, Jumat (22/11/2013).
Menurut dia, PT KAI dinilai warga sudah melanggar perjanjian dengan warga. Dikatakan dia, dari hasil kesepakatan pada 28 Juni 2013 lalu penutupan hanya dilakukan sementara saja. Faktanya, hingga kini Jalan Pepaya belum dibuka kembali.
“Warga kami ternyata dibohongi oleh PT KAI, penutupan sifatnya hanya sementara ternyata kok malah permanen, dan ini yang disesalkan warga,” katanya.
Dia mengatakan jalan yang ditutup oleh PT KAI bukan lahan mereka tetapi milik warga yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat agar akses menuju Pondok Cina maupun kampus UI lebih mudah.
Masyarakat sudah berupaya menjalin komunikasi dengan PT KAI dengan mengirimkan surat, akan tetapi langkah itu belum mendapatkan respon yang cukup baik.
“Jika memang PT KAI melakukan kekuasaan dan kekuatan dalam penutupan Jalan Pepaya warga kami juga bisa melakukan unjuk kekuatan dan kekuasaan dengan menutup Jalan Sawo dan Jalan Stasiun yang merupakan akses menuju Stasiun UI dan Pondok Cina,” katanya.
Pihaknya menampik bahwa Jalan Pepaya sebagai jalan tikus. Karena, jalan itu adalah jalan warga yang sudah dibangun masyarakat secara swadaya.
“Masyarakat kami engak mau kalau jalan itu merupakan jalan tikus, dari dulu jalan itu jalan desa yang sudah ada sejak sebelum adanya stasiun UI,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, masyarakat diminta mengerti tentang sterilisasi. Dengan penerapan e-ticketing maka hanya ada satu gate in dan gate out. Pihaknya pun tak bisa untuk membuka kembali pintu jalan tikus karena bukan pintu utama.
Sebelumnya, warga telah mengundang Kepala Stasiun (KS) Universitas Indonesia (UI) dan Pondok Cina untuk rembukan terkait penutupan jalan, namun tidak ada perwakilan yang datang.
Warga pun bersepakat jika hingga pertemuan berikutnya tidak juga ada niat baik dari PT KAI yang diwakili KS maka warga mengancam akan menutup akses Jalan Sawo yang kini menjadi jalan menuju Stasiun UI.
“Kami sudah membuat undangan kepada kepala Stasiun UI, dan Pondok Cina, untuk hadir dirapat pembahasan penutupan Jalan Pepaya, eh malah engak hadir,” kata Ketua Lembaga Pemberdayan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pondok Cina, Beji Munir Haji Mukri, Jumat (22/11/2013).
Menurut dia, PT KAI dinilai warga sudah melanggar perjanjian dengan warga. Dikatakan dia, dari hasil kesepakatan pada 28 Juni 2013 lalu penutupan hanya dilakukan sementara saja. Faktanya, hingga kini Jalan Pepaya belum dibuka kembali.
“Warga kami ternyata dibohongi oleh PT KAI, penutupan sifatnya hanya sementara ternyata kok malah permanen, dan ini yang disesalkan warga,” katanya.
Dia mengatakan jalan yang ditutup oleh PT KAI bukan lahan mereka tetapi milik warga yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat agar akses menuju Pondok Cina maupun kampus UI lebih mudah.
Masyarakat sudah berupaya menjalin komunikasi dengan PT KAI dengan mengirimkan surat, akan tetapi langkah itu belum mendapatkan respon yang cukup baik.
“Jika memang PT KAI melakukan kekuasaan dan kekuatan dalam penutupan Jalan Pepaya warga kami juga bisa melakukan unjuk kekuatan dan kekuasaan dengan menutup Jalan Sawo dan Jalan Stasiun yang merupakan akses menuju Stasiun UI dan Pondok Cina,” katanya.
Pihaknya menampik bahwa Jalan Pepaya sebagai jalan tikus. Karena, jalan itu adalah jalan warga yang sudah dibangun masyarakat secara swadaya.
“Masyarakat kami engak mau kalau jalan itu merupakan jalan tikus, dari dulu jalan itu jalan desa yang sudah ada sejak sebelum adanya stasiun UI,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, masyarakat diminta mengerti tentang sterilisasi. Dengan penerapan e-ticketing maka hanya ada satu gate in dan gate out. Pihaknya pun tak bisa untuk membuka kembali pintu jalan tikus karena bukan pintu utama.
(ysw)