Pecat 13 siswa, Disdik Depok tegur SMK Kharismawita

Selasa, 12 November 2013 - 22:25 WIB
Pecat 13 siswa, Disdik...
Pecat 13 siswa, Disdik Depok tegur SMK Kharismawita
A A A
Sindonews.com - Buntut pemberhentian 13 siswa di Yayasan SMK Kharismawita menyebabkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengevaluasi kepemimpinan kepala sekolah yayasan tersebut. Alasannya, pihak sekolah dinilai tidak tepa melakukan pemberhentian itu.

"Kami akan segera mengevaluasi kinerja dari kepala sekolah dan pihak yayasan. Kami rasa keputusan sekolah yang langsung mengeluarkan 13 orang siswanya itu sangat tidak tepat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila kepada wartawan di Depok, Selasa (12/11/2013).

Ia menambahkan, Disdik Kota Depok tidak pernah membuat aturan kepada pihak sekolah untuk mengeluarkan siswanya, sekalipun mereka terlibat kasus kriminal yang selama ini pernah terjadi. Karena bagimana pun, lanjutnya, hal tersebut menyangkut pendidikan dan masa depan mereka.

"Dari dinas tidak ada aturan semacam itu, intinya sebandel apapun siswa tersebut kita wajib membinanya. Bahkan ada satu contoh kasus di mana salah seorang siswi yang membuang bayinya akan tetapi siswi tersebut kami izinkan untuk bersekolah, terlebih pemkot memiliki misi Kota Layak Anak (KLA), dan ini harus diperhatikan baik-baik," katanya.

Selain itu, di juga menilai, keputusan pihak sekolah yang meliburkan siswanya sampai 18 November mendatang itu sangat tidak tepat.

"Kami bersama Pak Wali Kota akan ke lokasi, dan semua siswa harus masuk. Menutup atau meliburkan siswa yang dilakukan pihak yayasan saat ini tidak seizin dinas, makanya kami akan tinjau izinnya," tegasnya.

Salah seorang wali murid Dedi Gunawan menilai, jika pihak sekolah terlalu arogan dalam mengeluarkan 13 orang siswanya. Ia tidak menyangka jika anaknya juga ikut dikeluarkan.

"Memang ada aturan yang mengatur jika siswa terbukti tawuran akan dikeluarkan, persoalannya ini kan belum sampai tawuran. Namun pihak sekolah sudah memvonis seolah-olah anak kami ini bersalah," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas 12 Tia Pangestu mengaku, dirinya tidak mengetahui sekolahnya diliburkan hingga Senin mendatang. Ia baru tahu, ketika datang ke sekolah dan membaca pengumuman di pintu pagar sekolahnya.

"Pengumumannya sangat mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Sayang juga dilburkan, karena saya minggu ini ada dua jadwal praktik dan mau sidang laporan PKL," ungkap siswa jurusan perhotelan itu.

Sekolah Kharismawita berantakan diamuk puluhan siswa karena kesal terhadap putusan sekolah yang mengeluarkan 13 siswa yang diduga terlibat tawuran. Akibatnya kegiatan belajar dan mengajar pun terganggu, siswa pun diliburkan.

Baca berita terkait:
Selain tawuran, siswa protes soal denda 10 persen
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)