Hindari polisi, Pago minta bantuan dukun

Jum'at, 08 November 2013 - 17:47 WIB
Hindari polisi, Pago...
Hindari polisi, Pago minta bantuan dukun
A A A
Sindonews.com - Pago Satria Permana salah satu tersangka pembunuh Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu sempat meminta bantuan dukun sebelum akhirnya dia ditangkap di Kampung Ciseket, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kepala Unit V Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Komisaris Polisi Antonius Agus menerangkan maksud Pago mendatangi seorang dukun di Banten adalah agar dirinya tidak dikejar oleh petugas kepolisian.

Tak puas dengan itu, Pago nekat berdoa di kuburan untuk meloloskan rencana pelariannya tersebut.

"Dia sempat tidur empat hari empat malam di kuburan yang sama (di Banten), sambil berdoa supaya selamat dan tidak ditangkap," kata Antonius Agus dalam keterangan pers di Polda Metro Jaya, Jumat (8/11/2013)

Antonius membeberkan bahwa setelah ikut dalam pembunuhan Holly, Pago pada 1 Oktober 2013 bertemu dengan tersangka Surya Hakim dan Abdul Latif di Cibinong. Di sana Pago mendapatkan bagian uang Rp130 juta untuk menghabisi nyawa Holly.

Pago mendapat jatah Rp40 juta, tersangka lain Ruski Rp40 juta serta Rp50 juta untuk keluarga El Risky Yudhistira, yang tewas di lokasi kejadian. Pago kemudian menyerahkan uang bagian El Risky kepada istrinya, melalui Ruski. Sebab, Ruski merupakan teman El Risky.

"Saat itu Pago menyerahkan uang kepada Ruski di Banten, lalu setelah itu Pago dan Ruski kembali ke Jakarta," ungkapnya.

Pago kemudian mendengar kabar bahwa rekannya Latief dan Surya ditangkap polisi. Setelah itu, Pago dan Ruski berusaha kabur lagi ke Banten.

Saat di Cimahi Ujung Kulon, kata dia, kedua tersangka sembunyi bahkan tidur menginap di kuburan setempat dan berpindah-pindah kuburan sampai lima kuburan.

Bahkan, lanjut Antonius, tersangka sempat menginap di sebuah Goa selama dua malam hingga kemudian naik perahu.

"Tersangka sempat menginap di Goa Sang Hyang Sira, selama dua malam. Lalu tersangka dalam pelariannya naik perahu, masuk ke hutan di daerah Ujung Kulon Banten. Kebanyakan dengan cara jalan kaki," paparnya.

Pada 5 November 2013, Pago dan Ruski berpisah. Pago menginap di rumah saudaranya di Ciseket. Ruski mencari tempat persembunyian lain. Kini Ruski masih diburu petugas.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0568 seconds (0.1#10.140)