Psikolog: Yang jelas pelaku lepas kendali
A
A
A
Sindonews.com - Insiden penembakan terjadi karena situasi yang mendorong seseorang melepaskan tembakan. Dalam hal ini, oknum Brimob juga merasa lebih memiliki status lebih tinggi dari satpam.
"Yang jelas pelaku lepas kendali. Bisa jadi dia dalam kondisi frustasi, permasalahan menumpuk sehingga menjadi akumulatif. Ditambah lagi situasi yang memicu yaitu soal gengsi antara Brimob dan satpam," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum saat berbincang dengan Sindo, Rabu 6 November 2013 malam.
Yang perlu dipertanyakan, sambung Enoch, mengenai maraknya penegak hukum berada di tempat umum. Dan keberadaan mereka harusnya dikendalikan. "Mengapa aparat ada di bar atau tempat umum. Itu yang harusnya dikendalikan," pungkasnya.
Enoch menyarakan, agar seluruh anggota kepolisian berada dalam satu asrama khusus. Tidak ada anggota yang tinggal di pekampungan. Dengan demikian, pimpinan di kesatuan dapat mengontrol anak buahnya.
"Kalau berada dalam satu asrama maka ketika diwajibkan apel malam mereka tidak ada alasan untuk tidak ikut. Yang jadi masalah kan anggota yang tinggal di perkampungan, karena mereka sulit untuk disuruh apel malam," tukasnya.
Asrama khusus anggota ini idelanya berada jauh dari pusat kota untuk menghindari adanya singgungan dengan tempat potensial. Disinggung mengenai persenjataan, Enoch menilai, hingga saat ini polisi tetap perlu dipersenjatai. Mengingat profesi mereka yang rentan sehingga diperlukan senjata untuk melindungi diri.
"Namun tetap harus digunakan pada koridor yang benar. Tetap saja mereka harus dipersenjatai," tutup Enoch.
Baca berita terkait:
Sebelum ditembak, Bachrudin potong kumis & jenggot
"Yang jelas pelaku lepas kendali. Bisa jadi dia dalam kondisi frustasi, permasalahan menumpuk sehingga menjadi akumulatif. Ditambah lagi situasi yang memicu yaitu soal gengsi antara Brimob dan satpam," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum saat berbincang dengan Sindo, Rabu 6 November 2013 malam.
Yang perlu dipertanyakan, sambung Enoch, mengenai maraknya penegak hukum berada di tempat umum. Dan keberadaan mereka harusnya dikendalikan. "Mengapa aparat ada di bar atau tempat umum. Itu yang harusnya dikendalikan," pungkasnya.
Enoch menyarakan, agar seluruh anggota kepolisian berada dalam satu asrama khusus. Tidak ada anggota yang tinggal di pekampungan. Dengan demikian, pimpinan di kesatuan dapat mengontrol anak buahnya.
"Kalau berada dalam satu asrama maka ketika diwajibkan apel malam mereka tidak ada alasan untuk tidak ikut. Yang jadi masalah kan anggota yang tinggal di perkampungan, karena mereka sulit untuk disuruh apel malam," tukasnya.
Asrama khusus anggota ini idelanya berada jauh dari pusat kota untuk menghindari adanya singgungan dengan tempat potensial. Disinggung mengenai persenjataan, Enoch menilai, hingga saat ini polisi tetap perlu dipersenjatai. Mengingat profesi mereka yang rentan sehingga diperlukan senjata untuk melindungi diri.
"Namun tetap harus digunakan pada koridor yang benar. Tetap saja mereka harus dipersenjatai," tutup Enoch.
Baca berita terkait:
Sebelum ditembak, Bachrudin potong kumis & jenggot
(mhd)