Mahasiswa & komunitas gelar 'Jelajah Ciliwung 2013'
A
A
A
Sindonews.com - Komunitas Ciliwung dan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala-UI) akan menyelenggarakan kegiatan menyusuri sungai tersebut yang diberi nama 'Jelajah Ciliwung 2013'.
Kegiatan ini diikuti oleh para relawan pegiat sungai, tim perahu karet dari beberapa perguruan tinggi dan perkumpulan arung jeram. Jelajah Ciliwung akan dimulai dengan berkemah semalam di titik start kampung Gelonggong desa Kedungwaringin, kecamatan Bojonggede, kabupaten Bogor.
Turut serta dalam kegiatan tersebut adalah penggemar tubbing (berenang menggunakan ban dalam roda kendaraan) dan atlet river boarding (peselancar arus sungai) kegiatan tersebut yang akan melintasi aliran Ciliwung di bagian Tengah ini.
Koordinator Komunitas Ciliwung Kota Depok Taufik DS mengatakan, jelajah Ciliwung kerap dilakukan komunitas Ciliwung dari hulu hingga hilir secara penyusuran pada bantaran sungai dengan berjalan kaki. Belakangan ini penyusuran mulai menggunakan perahu karet.
"Kegiatan ini diberi nama piket Ciliwung dan jelajah keanekaragaman hayati, sebagai usaha melakukan advokasi bagi tindakan perusakan lingkungan alam Ciliwung serta edukasi bagi masyarakat dalam menata dan merawat sungai sebagai sumber kehidupan bagi makhluk dan tumbuhan sekitarnya," katanya di Depok, Senin (4/11/2013).
Kegiatan yang bertajuk 'Memperingati Hari Pahlawan di Hari Ciliwung' adalah mengaitkan nilai kejuangan pahlawan bangsa dalam membela negara dengan semangat mempertahankan keaslian alam Ciliwung bagian tengah serta kearifan lokal yang terkandung di sepanjang aliran dan bantarannya dari usaha kerusakan karena ulah manusia maupun alam.
"Semboyan Selamatkan yang Tersisa melekat dalam tekat para pegiat Ciliwung karena memperhatikan kondisi Ciliwung bagian Tengah (segmen 3 dan 4) dari Bojonggede, Jawa Barat hingga Depok Lama," tukasnya.
Hari Ciliwung diperingati para pegiat Ciliwung sejak ditemukannya binatang khas Ciliwung, yaitu Senggawangan (chitra chitra javanensis), berciri seperti Bulus atau Kura-kura sungai seberat 140 kg di Ciliwung Tanjung Barat, Jakarta Selatan pada 11 Nopember 2011.
Kegiatan ini diikuti oleh para relawan pegiat sungai, tim perahu karet dari beberapa perguruan tinggi dan perkumpulan arung jeram. Jelajah Ciliwung akan dimulai dengan berkemah semalam di titik start kampung Gelonggong desa Kedungwaringin, kecamatan Bojonggede, kabupaten Bogor.
Turut serta dalam kegiatan tersebut adalah penggemar tubbing (berenang menggunakan ban dalam roda kendaraan) dan atlet river boarding (peselancar arus sungai) kegiatan tersebut yang akan melintasi aliran Ciliwung di bagian Tengah ini.
Koordinator Komunitas Ciliwung Kota Depok Taufik DS mengatakan, jelajah Ciliwung kerap dilakukan komunitas Ciliwung dari hulu hingga hilir secara penyusuran pada bantaran sungai dengan berjalan kaki. Belakangan ini penyusuran mulai menggunakan perahu karet.
"Kegiatan ini diberi nama piket Ciliwung dan jelajah keanekaragaman hayati, sebagai usaha melakukan advokasi bagi tindakan perusakan lingkungan alam Ciliwung serta edukasi bagi masyarakat dalam menata dan merawat sungai sebagai sumber kehidupan bagi makhluk dan tumbuhan sekitarnya," katanya di Depok, Senin (4/11/2013).
Kegiatan yang bertajuk 'Memperingati Hari Pahlawan di Hari Ciliwung' adalah mengaitkan nilai kejuangan pahlawan bangsa dalam membela negara dengan semangat mempertahankan keaslian alam Ciliwung bagian tengah serta kearifan lokal yang terkandung di sepanjang aliran dan bantarannya dari usaha kerusakan karena ulah manusia maupun alam.
"Semboyan Selamatkan yang Tersisa melekat dalam tekat para pegiat Ciliwung karena memperhatikan kondisi Ciliwung bagian Tengah (segmen 3 dan 4) dari Bojonggede, Jawa Barat hingga Depok Lama," tukasnya.
Hari Ciliwung diperingati para pegiat Ciliwung sejak ditemukannya binatang khas Ciliwung, yaitu Senggawangan (chitra chitra javanensis), berciri seperti Bulus atau Kura-kura sungai seberat 140 kg di Ciliwung Tanjung Barat, Jakarta Selatan pada 11 Nopember 2011.
(mhd)